Iklan

Bila PDIP Jadi Satriyo Wirang di Kudus

WAWASANews.com
Selasa, 23 Juli 2024 | 13.01 WIB Last Updated 2024-07-23T06:01:35Z
masan kudus dan samani intakoris
Kebersamaan Mas'an (empat dari kiri) dan Sam'ani (kanan Masan) saat fit proper test ke Kantor DPD PDIP Jawa Tengah di Semarang, Minggu (7/07/2024). Foto: istimewa.

Oleh Makruf Han

Ketua DPRD Kudus Masan membuat pernyataan siap maju di Pilkada Kudus tahun 2024 jika diminta oleh Ketum PDIP, Ibu Megawati. Dia mengungkapkan hal ini ke media massa pada April 2024. 

Sebagaimana diklaim sendiri oleh Masan, dia adalah satu-satunya bakal calon bupati di Kudus yang paling siap maju Pilkada. Pengalamannya menjabat Ketua DPRD Kudus dua periode (2014-2024) dianggap lebih dari cukup sebagai modal maju menjadi kepala daerah di Kudus. 

Walaupun sempat kalah di Pilkada Kudus 2019, Masan diakui media sebagai sosok yang jawara berkomunikasi politik, baik dengan koleganya sesama anggota legislatif maupun eksekutif. Dibanding kandidat lain, Masan layak membusung dada bahwa dia jauh lebih kuat, lebih kaya, dan lebih luas jaringannya di tingkatan provinsi dan pusat. 

Sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di Kudus yang maraih suara mayor terbanyak dengan perolehan 9 kursi, PDIP Kudus tidak akan mencalonkan diri sebagai cawabup. PDIP Kudus hanya mau mengajukan calon bupati, bukan yang lain. Dan itu adalah Masan, sang Ketua DPC PDIP Kudus. 

Namun, sejak beberapa pekan terakhir, semangat Masan maju Pilkada Kudus seolah melemah. God Father of Kudus City tersebut justru terlihat mendekat ke Sam'ani Intakoris, yang sudah berpasangan dengan Belinda Putri Birton. Selama ini, keduanya nampak sulit berjalan bareng kecuali saat fit proper test di Semarang, 7 Juli 2024 lalu. 

Mengapa begitu?

Kalau boleh menjawab, berikut analisa penulis. Pertama, Masan sudah mulai mawasdiri. Dikabarkan, jaringan birokrasi yang selama ini "nginthil" dan "sendiko dawuh" kepadanya sejak era Hartopo memimpin, sudah hijrah pelan-pelan. 

Kedua, mengandalkan suara di dapil legislatif yang hanya memeroleh 9.480 suara di Pileg 2024, jelas tidak bisa dijadikan penopang Masan di Pilkada. Bila maju, Masan mungkin hanya memeroleh 130an ribu suara, kecuali pasangannya memiliki kesiapan jaringan dan logistik lebih besar untuk merakit relawan. 

Ketiga, imajinasi logistik yang sudah dipersiapkan sejak lama oleh Masan, kini "dikunci-salib" oleh yunior kompetitor, yang sejak dulu tersiar tak rela "disalip" oleh sang senior. Masan berhitung betul soal ini. Alasannya, off the record saja yah!

Keempat, kompetiror lain di luar PDIP sudah ada yang lebih siap, dimana jaringan politiknya sulit direngkuh Masan hingga hari ini. Bila dia berhasil menembusnya pun, Masan tetap sulit di posisi Cabup.  

Masan kemudian mengambil sikap realistis menggandeng kompetitor, sang senior. Namun, di sisi lain, sikap tersebut tentu bakal membuat marwah partai PDIP Kudus turun bak satriyo kewirangan (kesatria yang dipermalukan). 

Kabarnya, sikap Masan dan sepak terjangnya di Kudus membuat Kasim Keraton yang berada nan jauh disana, seolah menyerah dan pasrah "aturen" kepada pihak pemenang Pilres 2024. Padahal, laga politik Pilkada Kudus baru digelar beberapa bulan lagi. Bagi Kasim, situasi Kudus agak sulit. "Disurung nglunthung, didudut katut". 

Sebagai sosok yang dikenal God Father, Masan harusnya tetap menjadi Satriyo Wibowo, seperti pernah diungkap secara kesatria oleh dirinya sendiri pada April 2024 lalu. Secara, "wani ora" sebagai Cabup Kudus sedang dipertaruhkan sendiri oleh Masan.  (wn/fr)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bila PDIP Jadi Satriyo Wirang di Kudus

Trending Now

Iklan

Jual Flashdisk Isi Ribuan Buku Islam PDF