WAWASANews.Com-Teknologi
Setelah sebelumnya pada tanggal 10
oktober asteroid 86666 (2000 FL10) melintas dekat bumi, di penghujung bulan
Oktober ini bumi kembali akan dikunjungi tamu dari langit.
Pada tanggal 31 Oktober nanti, asteroid
yang bernama 2015 TB145 akan melintas dekat bumi pada jarak 479.000 km atau setara
dengan 1,3 kali jarak bumi–bulan. Ini menjadikannya objek langit yang melintas
paling dekat dengan bumi dalam satu dekade, setelah pada tahun 2006 silam asteroid
NEO 2004 XP14 melintas hanya sekitar 1,1 kali jarak bumi–bulan.
Asteroid 2015 TB145 berukuran
besar. Diameternya mencapai 280–620 meter atau seukuran sebuah gedung pencakar
langit. Selain itu, laju kecepatannya juga tinggi, sekitar 12.600 km/jam menurut
badan antariksa Amerika Serikat, NASA. Asteroid ini ditemukan oleh para
astronom dengan menggunakan teleskop Pan-STARRS 1 pada 10 Oktober yang lalu.
Pan-STARRS (The Panoramic Survey Telescope & Rapid Response System) yang
berlokasi di Gunung Berapi Haleakala di Maui, Hawaii, memang dibangun dengan
misi utama untuk menemukan objek-objek langit seperti komet atau asteroid yang
melintas dekat bumi. Objek-objek langit seperti ini bisa menimbulkan bahaya bagi
bumi sehingga harus terus dipantau. Teleskop Pan-STARRS 1 atau yang disingkat PS1 dilengkapi oleh kamera digital terbesar dengan
resolusi 1.400 megapiksel yang
didesain
untuk mengambil ratusan foto angkasa tiap malam. Teleskop ini pernah
mencatatkan rekor menemukan 19 asteroid dalam semalam pada tahun 2011.
Gambar Asteroid yang akan manabrak bumi jika ukuran asteroid besar dan tidak dapat dicegah |
Menurut NASA tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Asteroid 2015 TB145 tidak akan memunculkan bahaya bagi bumi. Setelah
melintasi bumi, asteroid itu akan melanjutkan kembali perjalanannya di angkasa.
Di waktu terdekat, objek antariksa selanjutnya yang akan melintas dekat dari
Bumi adalah asteroid NEO 1999 AN10. Pada Agustus 2027, NEO 1999 AN10 akan
berada pada jarak 1,0 kali jarak bumi-bulan.
Pada saat terdekatnya dengan bumi
nanti kecerlangan asteroid 2015 TB145 mencapai magnitudo sepuluh. Lokasi
terbaik untuk mengamati asteroid ini adalah kawasan di belahan bumi utara. Sayangnya,
penghujung Oktober nanti cahaya bulan bakal terang mencapai 80 persen. Ini
menambah tantangan bagi para astronom yang akan melakukan pengamatan.
Bagi para astronom, peristiwa ini kesempatan
baik untuk mencoba berbagai teknologi pencitraan dan radar pendeteksi terbaru
yang akan membantu pengamatan saat asteroid NEO 1999 AN10 melintasi bumi 12
tahun lagi. Data yang dihasilkan nanti juga diharapkan akan membantu pendeteksian lebih awal objek-objek langit
lainnya yang mungkin berbahaya bagi bumi. (Ninuk
Purwanti, Jakarta Selatan)