WAWASANews.com
Daun Kesehatan- Gula sebagai sukrosa
diperoleh dari nira tebu, bit gula, stevia, atau aren. Terdapat pula sumber-sumber
gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi
dahlia, anggur, atau bulir jagung, juga menghasilkan semacam pemanis namun
bukan tersusun dari sukrosa sebagai komponen utama. Proses untuk menghasilkan
gula mencakup tahap ekstraksi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui
distilasi (penyulingan).
Sumber: www.daunstevia.net |
Walaupun termasuk dari sembilan bahan pokok, kini gula tidak
lagi menjadi rasa yang difavoritkan oleh beberapa orang karena dianggap dapat
menyebabkan beberapa penyakit, seperti diabetes,
hipertensi dan obesitas. Ketakutan ini tentu menjadi ancaman bagi kita akan
kebutuhan dasar pangan berupa gula.
Gula Stevia
Apa itu gula stevia? Gula stevia adalah salah satu pemanis pengganti gula yang
berasal dari daun stevia, baik yang kering maupun yang masih dalam bentuk daun
utuh. Stevia merupakan jenis pemanis
alami yang tidak meninggalkan rasa getir di mulut, bukan seperti aspartam
(jenis pemanis buatan).
Tanaman Stevia mengandung
senyawa stevioside dan rebaudioside
yang dapat digunakan sebagai pemanis alami non kalori yang direkomendasikan
para dokter untuk mengobati atau mencegah penyakit diabetes, obesitas,
hipertensi dan lain-lain yang nyatakan oleh Lembaga regulasi pangan dunia JECFA
(Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additive) tidak ada efek negatif dari
konsumsi senyawa-senyawa tersebut. Manfaat
Gula Stevia dibandingkan dengan gula yang lain yaitu:
- Mampu mengurangi berat badan karena sama sekali tidak memiliki nilai kalori.
- Mampu mencegah dan mengobati penyakit diabetes dan hipoglikemia reaktif, karena stevia tidak meningkatkan kadar gula darah.
- Mencegah gigi berlubang, karena xylitol yang merupakan kandungan stevia, mampu mencegah menempelnya bakteri pada permukaan gigi. Kandungannya tidak dapat difermentasi oleh bakteri sehingga tidak menyebabkan penumpukan asam penyebab gigi berlubang dan plak.
Gula stevia menjadi jawaban
solusi bagi mereka yang membutuhkan pemanis alami yang tidak mengandung resiko
penyakit. Hidup sehat tak harus menjauhi manis.
Stevia di
Indonesia baru populer pada awal tahun 2004, meski riset pengembangan stevia
sudah dilakukan sejak tahun 1984. Di luar negeri, stevia bukan tanaman yang
baru lagi. Ketenaran stevia sebagai pengganti gula telah terbukti di
negara-negara Eropa, Amerika maupun Asia seperti negara Prancis, Italia,
Jerman, Arab Saudi bahkan negara tetangga Malaysia. Kini, ada juga daun stevia yang sudah diolah menjadi
minuman serbuk dalam bentuk teh stevia.
Jika Anda ingin mendapatkan daun kering stevia, sangat mudah. Salah satu pembudidaya stevia di
Indonesia adalah Muhammad Solihin dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Dia termasuk yang menjual bibit stevia, bunga stevia, daun stevia,
ataupun serbuk stevia-nya dalam
kemasan per-gram maupun per kilogram. Dibudidayakan langsung olehnya dari kebun
pribadi. Informasi tentang tanaman stevia lebih lanjut bisa klik di www.daunstevia.net dan www.tanamanstevia.com [Co. MAB]