Rembang-WAWASANews.Com
Kang Fahri Hamzah. Foto: Tempo |
Kecaman
terhadap pernyataan Fahri Hamzah di media sosial yang dianggap melecehkan salah
satu pasangan capres dan elemen santri makin keras. Sore kemarin (4/7), ratusan
murid dan alumni sejumlah pondok pesantren Nahdliyyin turun ke jalan menuntut
permintaan maaf politisi PKS itu.
Demonstran
yang mengatasnamakan Jaringan Santri Nusantara Rembang itu beraksi long
march sejauh 3 KM dari depan kantor DPC PKB Jl Gatot Subroto hingga ke dr.
Sutomo, dari Kartini hingga ke depan kantor Bupati Rembang di Jalur Pantura.
Dengan
berpakaian sarung, baju koko dan kopiah khas pesantren, massa mengarak ratusan
spanduk, serta membagikan selebaran kepada pengguna jalan yang isinya berupa kecaman terhadap Fahri
Hamzah.
Setelah
itu, massa langsung memadati bundaran tugu adipura di depan kantor Bupati
Rembang. Koordinator aksi Zainal Arifin yang saat itu berorasi menyebut bahwa
Fahri tak sepatutnya mempersoalkan usulan terkait Hari Santri Nasional. Apalagi
sampai menyebut kata sinting yang dianggap sebagai indikasi kebencian dirinya
kepada santri.
Dengan
tegas Zainal menyebut Fahri sebagai orang yang buta sejarah. “Dia tidak tahu
sejarah kemerdekaan. Padahal perjuangan NKRI hingga merdeka adalah berkat jasa
para santri khususnya warga Nahdliyin juga,” tegasnya.
Tak
hanya itu, dia juga menuding Fahri sebagai antek Wahhabi yang dicitrakan
sebagai Islam garis keras anti nasionalisme. “Paham Wahabi seperti yang dianut
Fahri harus disingkirkan dari Indonesia,” Zainal berseru.
Lewat
ratusan selebaran yang dibagikan, Jaringan Santri Nusantara Rembang mendesak
Fahri agar segera menyatakan permintaan maafnya kepada seluruh santri, seluruh
Indonesia. Selain itu massa mengancam akan menduduki kantor DPC PKS di Jalan
Adipati Honggodjojo “Apabila dalam waktu 1x24 jam tidak ada permintaan maaf
secara resmi dari yang bersangkutan, kami akan mengerahkan massa yang lebih
banyak hingga ribuan untuk menduduki kantor PKS,” ancam Zainal. Kita tunggu
saja aksi para santri yang berakhir tertib di Rembang ini. (Zul)