Cacat Mulut: Akibat Peyakit Stroke |
Stroke adalah jenis penyakit nomor tiga
paling membunuh di Amerika Serikat. Orang yang terkena stroke, sekarang populer
dengan sebutan “serangan stroke” -mengikuti istilah “serangan jantung”, akan
mengalami gangguan iangatan, kesulitan bicara atau hingga mengalami kelumpuhan
separo badan atau bagian tubuh tertentu.
Ini disebabkan karena pasokan aliran darah
ke dalam suatu syaraf tertentu dalam otak terganggu atau bahkan mati. Stroke
terjadi ketika cabang pembuluh darah menuju otak terganggu oleh emboli, yang
berupa kolesterol atau udara.
Ada dua macam penyakit stroke yang umum
terjadi. Stroke ringan dan stroke berat.
Stroke ringan, dalam sebuah penelitian di
Korea, disebut-sebut sangat rentan dialami oleh kaum pria hingga
mencapai 75,2%. Stroke ringan terjadi karena ada penyumbatan dalam aliran
pembuluh darah arteri menuju otak. Kaum pria potensial mengalami stroke ringan
karena mereka adalah konsumen besar alkohol, rokok dan kopi. Gejala stroke
ringan yang mudah dideteksi adalah munculnya tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sementara stroke berat terjadi ketika pembuluh
darah itu pecah sehingga menghambat mengalirnya darah menuju otak. Kalau sudah
pecah, yang terjadi kemudian adalah merembesnya darah normal ke bagian-bagian
otak. Suplai darah berhenti. Faktanya, kondisi stroke seperti ini kebanyakan
dialami oleh penderita hipertensi atau darah tinggi. Angkanya mencapai 80
persen. Hmm…
Data sebuah lembaga penelitian kesehatan di
Jakarta menyajikan bahwa penyakit stroke di Indonesia tercatat telah terjadi
500.000 kasus pada tahun 2012. Dan, 12.500 diantaranya menjadi penyebab
meninggalnya pasien. Sementara sisa lainnya mengalam cacat (ringan dan berat).
Yang paling banyak cacat di bagian kaki (pincang jalan) dan mulut (perot).
Berikut ini adalah beberapa tanda yang bisa
jadi merupakan gejala awal terjadinya serangan stroke:
- Mendadak sulit bicara, sulit mengerti, gampang bingung.
- Terasa ada yang bebal di muka, kehilangan rasa pada bagian tubuh tertentu, misal kaki, tangan, atau muka.
- Mata mendadak mengalami kabur penglihatan.
- Mendadak sulit berjalan, terhuyung, hilang keseimbangan tubuh.
- Mendadak sering pusing di kepala tanpa sebab yang jelas.
- Hilang kesadaran secara mendadak, pingsan. Terjadinya sering.
Bila Anda mengalami hal yang demikian, maka
harus segera melakukan langkah pencegahan stroke mulai sekarang. Beberapa hal
yang perlu Anda lakukan untuk mencegah terjadinya stroke di kemudian hari,
antara lain:
- Stop Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol. Rokok merupakan kumpulan zat adiktif yang memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Begitu juga dengan minuman beralkohol.
- Kendalikan Penyakit Jantung. Detak jantung yang tidak teratur ternyata meningkatkan risiko hipertensi.
- Periksakan Tensi Darah Secara Rutin. Anda bisa memantau tekanan darah secara teratur bila periksanya juga teratur. Jika tekanan darah tinggi, Anda harus mengonsumsi racikan obat herbal yang bagus.
- Kurangi Garam dan Kopi. Ini bisa menyebabkan tekanan darah naik drastis.
- Jangan Makan Daging Kambing. Ini jika Anda sudah terindikasi stroke ringan.
- Idealkan Berat Badan. Bila terlalu gendut/gemuk, tekanan darah bisa naik.
- Olahraga Teratur. Inilah yang bisa dilakukan di pagi hari sebelum berangkat kerja. Anda yang terlalu sibuk, jarang olahraga, harus meluangkan waktu untuk sekadar bermain futsal atau badminton, atau jenis olahraga lain sesuai hobi.
Semoga artikel kesehatan ini membantu!