Jakarta-WAWASANews.Com
Melanjutkan studi ke luar
negeri masih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Seperti dikatakan oleh
Harianto, presiden Ikatan Konsultan Pendidikan Internasional Indonesia, “Lebih
dari 50.000 pelajar Indonesia melanjutkan studi di luar negeri tahun lalu, dan
angka tersebut naik 20% setiap tahunnya sejak 2005.” Australia menjadi negara
tujuan paling populer, dengan 17 ribu pelajar Indonesia di tahun 2012.
Berbagai institusi
pendidikan di Australia memiliki sistem transfer kredit dari kampus lain.
Artinya, kita tidak harus memulai belajar terlebih dahulu di Australia. Pelajar
Indonesia yang ingin kuliah di Australia dalam tahun pertama dapat kuliah
terlebih dahulu di Indonesia, kemudian dapat mentransfer kreditnya dan
melanjutkan kuliah hingga lulus dan mendapatkan gelar di kampus Australia. Hal
ini biasa disebut pathway program. Bagi pelajar Indonesia, pathway program ini
memberikan manfaat, yaitu menghemat masa studi di Australia dan tentu saja yang
terpenting adalah penghematan biaya.
Seperti pengalaman yang
diungkapkan oleh Peeter Febriyanto yang berhasil mentransfer kreditnya dari
salah satu sekolah desain di Jakarta Selatan. Ia melanjutkan studi di Billy
Blue College Design Australia, dengan total waktu belajar hanya 2,5 tahun yang
seharusnya 3,5 tahun, karena ia telah menyelesaikan studi selama satu tahun di
IDS (International Design School). Penghematan masa studi di Australia ini
membuat biaya yang harus dikeluarkan orang tua Peeter jauh lebih murah
dibandingkan ia harus studi sejak awal di Australia. (Reza Pahlevi)