WAWASANews.Com
Mejeng: Peserta Travel Writing RK di Karangdasah (Foto: C Saputra/WAWASANews) |
Rumah Kayu (RK) merupakan sebuah komunitas
dari sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan
kewirausahaan. Sebuah lembaga yang mengutamakan azas kekeluargaan berbasis
kasih sayang ini beranggotakan para penulis muda dari bermacam perguruan tinggi
dan berdomisili di seluruh daerah di Sumatera Barat. RK yang berdiri sejak
tahun 2013 ini, telah melahirkan beberapa penulis terbaik yang dikenal hampir
di seluruh Indonesia, seperti Ade Efdira, Zelfeni Wimra, Alizar Tanjung dan beberapa penulis muda lainnya. Saat
ini, RK dipimpin oleh Alizar Tanjung, seorang penulis muda yang juga sering memenangkan lomba kepenulisan
tingkat nasional dan
telah banyak memiliki karya-karya dari khas Minangkabau.
Saat
ini, karena anggota RK yang bergiat sedang menempuh perkuliahan dan berjiwa
kekeluargaan itu sangat aktif, maka setiap program yang dicanangkan itu
terwujud satu demi satu, khususnya Rumahkayu Group Travel Writing to
Karangsadah, Solok. RK saat ini tengah menghangat dan sering mengadakan
pertemuan, baik pertemuan rutin maupun agenda bulanan. Berhubung agenda RK yang
telah padat itu, maka Alizar Tanjung bersama sekretarisnya, Susi Puspita Sari berinisiatif
mengajak jajarannya, mulai dari pengurus Rumahkayu Sumatera Barat hingga
Rumahkayu Kota Padang yang dipimpin Dodi Saputra dan didampingi Asrival membawa
segenap keluarga RK untuk melepaskan
kejenuhan, dan kepanatan agar bisa menyegarkan pikiran dan jiwa anggotanya yang
telah berkontribusi dalam setiap program RK. Kesempatan kali ini diarahkan ke travel
writing yang berada di Dusun Karangsadah, Kabupaten Solok dengan tema “RK Refreshing and Travel Writing.”
Pertemuan
tersebut dilaksanakan di perkebunan teh dan perkebunan tomat dan markisah,
serta ladang kol di kabupaten Solok, yaitu di sekitar rumah Alizar Tanjung,
Kampung Batu Dalam, Solok. Lokasi tersebut memiliki pemandangan alam yang cukup
banyak seperti deretan gunung talang, perkebunan teh, ladang bercocok tanam
yang sangat sejuk. Masih banyak lagi pemandangan yang menyegarkan terhampar
luas pada lokasi tersebut.
RK
memanfaatkan waktu travel writing itu dengan para anggota di lokasi tersebut
dengan agenda menulis catatan perjalanan seputar alam di lingkungan Karangsadah
tersebut. Keindahan alam yang memukau seperti Danau Diatas dan Danau di Bawah yang
penuh dengan kesejukan dan ketenteraman. Sawah membentang luas. Kebun teh
menghiasi danau yang menghasilkan udara dingin dan segar di siang hari. Masih
banyak lagi objek foto saat mata memandang di lokasi tersebut. Keramahtamahan
para penduduk dan sambutan anak-anak sekitar karangsadah merupakan daya tarik
tersendiri bagi anggota RK. Banyak masyarakat di daerah tersebut yang menjamu
para tamu yang berdatangan dari luar daerah.
Sepanjang
perjalanan menuju Karangsadah
tersebut, anggota RK dihibur dengan pemandangan yang sangat indah, yang berada
di kiri dan kanan jalan dengan hijau dan suburnya tumbuh ladang bawang, buah
markisa yang menjadi ciri khas daerah Karangsadah
ini juga tersedia. Pada kesempatan itu, RK juga bertemu para petani yang sangat
akrab dengan topi payung dan sabit di tangan mereka. Tidak hanya itu, banyaknya
perkebunan markisa yang sungguh manis rasanya merupakan jamuan yang menggoda
dan mengena di hati pengunjung daerah ini.
Setiap
larik ladangnya memiliki banyak tanaman, mulai dari tomat, kol, sawi, markisah,
bawang, dan banyak lagi. Ini merupakan tanaman yang bisa dinikmati para RK
dalam rangka refreshing saat berlibur
di Gunung Talang dengan udara segar serta birunya Danau Di Atas dan Danau Di
Bawah atau yang biasa disebut wisata danau kembar. Kesempatan emas ini sungguh
tidak mudah untuk terlupakan, sebab juga bisa mendapatkan banyak inspirasi
tulisan-tulisan yang tertuang dalam catatan perjalanan, karya fiksi, maupun
karya non fiksi yang menjelma menjadi sosok cerpen, bait-bait puisi, dan karya
tulis lainnya.
Waktu
senja telah menyapa. Ini artinya merupakan saat yang mendukung, tentunya juga
sungguh tepat bagi segenap anggota RK untuk menuangkan hasrat pada
tulisan-tulisan di lembaran-lembaran kertas yang dipunyai anggota RK
masing-masing. Ada yang membuat puisi, laporan perjalanan, luahan rasa senja
itu, senyum tawa anak-anak yang periang dan menggemaskan. Semuanya tercurah
dalam catatatan perjalanan sedari pagi hingga senja. Langit itu indah ketika
dipandang di senja hari saat berada di antara sela-sela pegunungan dan
pepohonan yang rimbun. Karangsadah, merupakan aset wisata Sumatera Barat yang
tak tergantikan. (Cikudo Saputra)