Tarian Sangkal Madura
Siulan
terompet
Memecah
raga, kebisuan
Kebisingan
merayap, di daun indra
Mengundang
beribu cahya
Belalak
bola mata
Dendang
gendang melambai
Goyangkan
badan
Kepayang
Alunan
kenung
Memikat
renung
Pada
rimbun wajah
Tuk
berkerumun
Gong
mengaung
Sebagai
penggetar
Dan
perinding rumput hitam
Nang, nung, ning, gung
Nangnang, nungnung, ningning, gung…
Tiga
cendra
Dengan
kendi diatas asta
Ubun
berlilitkan bunga,
Melati
disana
Berpadu
merah jingga,
Sutera
disana
Melilit
di pinggang
Pinggang
malam merentang
Diiring
musik desa
Yang
biasa disebut Klenang
Terpikat
merekat
Tubuh
terdekap
Terperangkap
merapat
Terbakar
menyeruak keringat
Terkucur
hangat
Di
pusar-pusar harap
Meratap,
dan meresap
Olang-aling
Tubuh
melengking
Tangan
meruncing
Kaki
meramping
Tak
ada teks
Tak
ada lirik
Tetap
asyik
Disini,
imajiku mengendap
Tarian
Sangkal Madura
Menjarat,
dan mengarat
September, 2013
Nama Yang Lain, Sama
Dalam
sujud
Dalam
takbir
Dalam
dzikir
Sepucuk
salam mengetuk
Hati
yang tenggelam
Gerayangi
garis lintang
Jiwa
dan raga
Tak
berpapasan
Sekujur
renta menebar pinta
Setetes
rela teguk dalam harap
Demi
dahaga
Melahap
tenggorokan pengabdian
Aku,
Cirebon
Sekujur
baya mengulur asta
Sungkan
sungkem
Rendah
daya
Senyum
tawa
Saling
sapa
Aku,
Surabaya
Menatap
mata
Mata
tertatap
Terbunggam
selaksa semesta
Membisu
ba’ cakrawala
Berwujud
tanda Tanya
Madura,
Pijak
kaki berjejak
Surabaya-Madura
Secarik
nama
Telah
bawa sehasrat iba
Aku,
Cirebon
Madura,
Peluh
meretas, merayap
Basahi
semangat abdi
Tak
sia-sia
Harap
hingga tiba
Genggam
gempita
Raba
karang tanda
Aku,
Surabaya
Lembayong
Fadhol
Aku,
Cirebon
Ya,
Lembayong Fadhol
Aku,
Surabaya
Sedulurku
Jawa,
Tak
pernah terbising
Tak
pernah terfikir
Tak
pernah terdenting
Madura
menelan ruhnya
Lewat
lorong waktu
Berliku-liku
menyelami kalbu
Nerabas
belukar salju
Tersudut
di pulau rindu,
Sepudi
Terpatri,
Adi Poday
Dibatu
purba
Tempat
pemuja
Rakyat
Madura,
Pasareyan
Nyamplong.
Lembayong
Fadhol-Adi Poday
Adi
Poday-Lembayong Fadhol
September, 2013
Sekisah di Gendik Bambu
Sejadah
mengampar
Surban
melambai
Iring
dzikir ditepi pantai
Pada
langit cerah
Pada
bumi merekah
Bermandi
embun nafkah
Disudut
malam berkah
Awan
mengawang
Seret
kiri
Seret
kanan
Berebut
emas dipirang
Tunduk
delman
Kencana
melayang
Meniti
rona bulan
Menggapai
bintang
Surge
melintang
Entah
kaki
Berpijakan
Semerbak
buah merindang
Berdatangan
Kiri
dan kanan
Penuh
dayang
Kepayang
Kurasa
heran
Sesuap
mie
Kutelan
Sesuap
cacing
Kurasa.
Selembut
sofa
Duri
terasa.
Kencana
kutumpang
Khayal
kureka
Sadar
ini jiwa
Nyata
ini raga
Terpuruk
Di
Gendik Bambu