Oleh Untung Wahyudi
Judul :
Jangan Latah Jadi Pengusaha, Cara Waras Jadi Pengusaha
Penulis :
Samurai Jagoan
Penerbit : Metagraf (Grup Tiga Serangkai), Solo
Cetakan :
I/ 2013
Tebal :
xii + 156 halaman
“Mau
jadi pengusaha, kok, latah?" Pertanyaan
di atas mungkin tepat jika ditujukan pada seseorang yang ingin jadi pengusaha,
tapi masih dengan cara “menyontek” apa yang menjadi usaha orang lain. Mencontek
di sini maksudnya kurang kreatif mengembangkan idenya sendiri atau masih suka
ikut-ikutan dengan jenis usaha orang lain.
Seorang
calon entrepreneur semestinya bisa mencari terobosan-terobosan baru
untuk mengembangkan ide usahanya. Jangan karena melihat orang lain sukses
dengan usaha warung makan atau restoran, misalnya, lalu dia dengan nekad juga
mendirikan usaha sejenis.
Buku
Jangan Latah Jadi Pengusaha, Cara Waras Jadi Pengusaha yang ditulis oleh
Samurai Jagoan ini akan membongkar rahasia jitu bagaimana menjadi seorang
pengusaha yang sukses dengan ide sendiri. Sebuah usaha yang dijalankan
berdasarkan pemikiran matang sebelum memulainya.
Penulis
menjelaskan dalam pengantar bukunya bahwa, tidak semua orang sukses bisa kita
jadikan mentor atau kita tiru mentah-mentah setiap langkahnya yang berhasil
membawa mereka ke arah kesuksesan. Sebab, pada kenyataannya, tidak semua hal
yang membuat mereka sukses bisa kita ikuti dan jalani.
Sering
kali kita tidak sadar bahwa situasi dan kondisi waktu mereka memulai usaha bisa
jadi tidak sama dengan situasi dan kondisi yang kita alami pada saat ini. Kita
terlalu terlena dan terpana melihat kesuksesan mereka. Lantas mereka kita pilih
untuk menjadi mentor dan kita jadikan panutan. Apa yang mereka lakukan langsung
kita tiru begitu saja tanpa kita olah lagi, tanpa kita sesuaikan dengan apa
yang sedang kita alami saat ini. Kita hanya berpikir, jika mereka bisa, kita
pasti juga bisa. Dan, setiap yang mereka lakukan kita ikuti begitu saja (hlm.
vi).
Salah
satu cara untuk memulai bisnis adalah dengan cara berhenti berpikir dan segera
membuat sejelas mungkin tujuan yang ingin kita capai. Semakin kita tahu apa
yang ingin kita dapatkan dalam bisnis, otomatis akan semakin fokus kita dalam
memulai bisnis.
Dalam
berbagai teori juga sering disebutkan bahwa, kita jangan cenderung mengikuti
trend. Justru kita sebagai pebisnis lah yang harus membuat trend supaya pasar
suka dengan kita. Kuncinya, kita hanya perlu mengasah kemampuan untuk
mengetahui apa yang konsumen inginkan, apa yang konsumen butuhkan dan apa yang
konsumen impikan (hlm. 3).
Penulis
yang seorang entrepreneur, praktisi dan owner Wenmit Pecel Bento
ini membagi pembahasan bukunya menjadi 26 pembahasan yang memuat kiat-kiat bagaimana
memulai usaha dengan cara kita sendiri, dengan ide kreatif yang sebelumnya
tidak terpikirkan oleh orang lain. Semua dibahas dengan bahasa yang komunikatif
dan santai. Membaca buku setebal 156 halaman ini pembaca dijamin tidak akan
merasa jenuh dengan aneka teori yang dipaparkan, karena di setiap pembahasan
penulis menyelipkan kisah-kisah inspiratif yang didapatkannya dari pergaulan
sehari-hari, atau pada saat penulis mengisi materi kewirausahaan di beberapa
daerah.
Penulis
juga menegaskan, untuk menumbuhkan jiwa bisnis dari dalam diri, kita perlu
untuk sesekali datang atau bergabung dalam komunitas pengusaha, baik yang masih
pemula maupun yang sudah senior. Di dalam sebuah komunitas bisnis, hampir tidak
akan ada cemoohan yang kita temukan di dalamnya terhadap rencana bisnis apa
pun. Yang kita dapatkan justru support untuk mewujudkan rencana bisnis
kita (hlm. 82).
Sementara
itu, untuk mengobati mentalitas karyawan dan agar segera bermental bisnis, kita
juga harus menjauh atau sekurang-kurangnya menjaga jarak dari orang-orang lain
yang bermentalitas karyawan. Terutama orang-orang yang tidak menyadari
kondisinya dan terus bertahan dengan pandangan suramnya dunia bisnis (hlm. 83).
Dalam
teori usahanya, penulis yang telah diundang oleh banyak event organizer
untuk menyampaikan materi credit wisdom, smart business dan
kewirausahaan itu selalu mengutamakan konsep kesederhanaan, aplikatif,
bermanfaat dan menyenangkan. Buku ini layak menjadi panduan serta pedoman
bagaimana memulai sebuah usaha, karena buku ini mengungkapkan sisi action
atau pengalaman nyata dari para pelakunya yang memungkinkan kita untuk dapat
bergerak menjadi entrepreneur andal dan sukses dengan ide-ide bisnis
kreatif dan variatif.
Untung Wahyudi, alumnus
IAIN Sunan Ampel, Surabaya