Pati-WAWASANews.Com
Mental leader: pemateri memberikan pencerahan tentang kepemimpinan dan kewirausahaan (Foto: Rhani/WAWASANews.com) |
Ahad
(15/09/2013), Rumah Bermain Subaca Unit 018 yang beralamat di TPA-RA Nurul Ilmi
Desa Purwodadi Margoyoso menyelenggarakan Seminar SIM-S (Surat Izin Mengajar
Subaca). Acara yang diketuai oleh Dra. Ani Puji Lestari ini diselenggarakan di
Aula STAI Mathali’ul Falah sejak pukul 08.00 s.d.17.00 WIB.
Salah
satu Dosen STAI Mathali’ul Falah juga ikut menyambut baik acara tersebut yakni
Agus Syakroni, M.Pd. Ia menyatakan senang dapat bekerjasama dengan Team Subaca.
“Jika dulu pendidikan berpusat pada guru maka sangat berbeda dengan masa
sekarang yang menjadikan anak sebagai sebagai pusat pendidikan,” ujarnya.
“SUBACA”
merupakan Metode Satu Jam Bisa Baca untuk anak usia dini. Pelatihan dan
workshop yang diawali dengan motivasi leadership dan entrepreneurship ini disampaikan
oleh Nur Ahmadi dari Jepara. Fasilitas yang diberikan diantaranya adalah satu
paket peraga “game ajaib” dan sertifikat lisensi untuk mengajar. Menurut
trainer tersebut, bermain game, bernyanyi, bercerita, dan berekspresi, anak
usia usia dini, yakni 3 tahun keatas cepat dapat dengan membaca.
“Agar murid hebat, maka gurunya harus hebat, bermental
leader dan entrepreneur,” jelas lelaki yang akrab disapa Kak Mad ini. Sehingga
nantinya menjadi investasi yang berharga bagi bangsa. Karena menurut istrinya,
Kak Yanti, zaman sekarang lebih mudah mencari lulusan S1 dibanding dengan
mencari pembantu rumah tangga.
Untuk
itulah Kak Mad mengajak bertelaah mengenai sukses dan kaya. Baginya, orang
sukses selalu komitmen pada dirinya untuk sukses dan kaya, selalu berfikir
besar, menghargai serta mengagumi orang sukses lainnya. Berbeda dengan orang
gagal yang selalu menganggap bahwa hidupnya selalu ditimpa kemalangan dan hanya
bisa berangan-angan tanpa action.
Kak
Mad dalam acara tersebut menyampaikan pentingnya meningkatkan ekonomi guru
dengan mengajaknya bermitra dengan “Subaca”. Apalagi salah satu visi dan misi
dari Subaca ini adalah membantu menyejahterakan kehidupan guru. “Guru adalah
siapapun mereka yang mengajarkan kepada kita walaupun hanya satu huruf,” begitu
Kak Mad menekankan. (Rhani Fitriastuti, mahasiswi Perbankan Syariah V
STAI Mathali’ul Falah, Pati)