Oleh Muhammad
Autad An Nasher
Penulis : Wuri Nugraeni
Penerbit : Gradien Mediatama, Yogyakarta
Cetakan : 1, 2013
Tebal : 224 halaman
Gila dan kocak, demikianlah kesan pembaca
ketika menelanjangi lembar per lembar catatan dari Wuri Nugraeni ini. Buku ini
merupakan ihwal jejak rekam Wuri semasa menjadi seorang reporter. Jadi semacam pengalaman
pribadi dia, yang kemudian dijadikan sebuah buku.
Sebagaimana
genre yang diusung oleh buku ini, komedi-non fiksi, maka, gaya penulisan
Wuri pun mengikuti zaman di mana dia sekarang lahir. Gaul dan khas dengan ejaan
anak muda. Terkadang, Wuri menyelipkan mufrodat, kosa kata-kosa kata
‘alay’ ala kawulo muda zaman sekarang. Oleh sebab itu, buku ini pun seharusnya
menjadi bacaan dan referensi wajib bagi anak muda gaul yang suka dengan dunia
tawa dan humor. Karena di dalamnya terdapat banyak kosa kata-kosa kata apik
yang bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan kualitas ke-alay-an
Anda.
Sebelum
ke ide cerita, pembaca akan dikenalkan dengan beberapa tokoh, di mana tokoh-tokoh
tersebut nantinya akan dijadikan bahasan ide cerita oleh Wuri. Mulai dari Sang
Boss (produser), Asti (asisten produser), Nura (reporter 2), Dani (Kameraman
1), hingga Mbak Ayu (marketing). Dan Tujuan Wuri untuk menampilkan tokoh/sosok
tersebut tak lain agar pembaca lebih mudah untuk menyelami tiap tulisan yang
digoreskan.
Dari
cover buku pun, sekilas pembaca sudah mendapatkan sedikit gambaran bahwa buku “Cenat-Cenut
Reporter” ini bukan tengah membicarakan teori tentang bagaimana cara public
speach yang baik di depan umum, atau mungkin teknik-teknik apa saja yang
akan dilakukan sebelum show up di depan kamera/mimbar.
Akan tetapi, buku kocak ini tengah
meruntuhkan teori-teori yang sedang ada dalam pikiran Anda mengenai seorang
reporter. Karena Wuri merekam behind the scene dari seorang reporter ketika
sedang tidak di depan kamera. Baik ketika ada job dadakan—liputan, wawancara,
dan lain-lain—sehingga menarik untuk dibicarakan. Karena memang kejadian di balik
layar itulah yang menjadikan seseorang sulit untuk melupakan dan mampu menjadi
kenangan tersendiri bagi yang sedang mengalami.
Sebagaimana yang telah dialami oleh
Nura, ketika tiba-tiba dapat tugas dadakan wawancara. Dan kekonyolan Tian, seorang
pemuda Jawa tulen, yang pada waktu itu bertemu dengan artis cantik Nadine. Masih
banyak cerita-cerita kocak yang lain, yang semuanya dirangkum Wuri dengan
pembahasan yang menarik dan mengalir, enak. Kisah-kisah unik nan kocak yang dikemas oleh
Wuri, siap mengocok seluruh isi perut pembaca.
Dengan
demikian, identitas dan ruh buku Cenat-Cenut Reporter yang
santai untuk di baca ini, pembaca tidak perlu memeras otak dan memeras keringat.
Namun, kalau memeras isi kantong jajan, sudah pasti tentunya. Selamat membaca!
Muhammad Autad An Nasher,
penikmat buku, tinggal di Yogyakarta