Anak demam kejang. |
WAWASANews.com, Surat Pembaca - Beberapa bulan lalu sejak anak laki-laki saya berusia 1,5 tahun, tiba-tiba ketika bermain di depan rumah tubunya menggigil kaku kejang-kejang. Saya membayangkan anak saya akan mengakhiri hidupnya. Karena panik, saya teriak-teriak ke pak lek yang ada di samping rumah. Tapi setelah Pak Lek datang, anak saya sudah tenang tapi tubunya biru, lemas, seperti orang tak berdaya.
Kebetulan hari itu Minggu. Pak Lek langsung memanggil mantri tetangga sebelah yang memang libur akhir pekan. Namanya Pak Bowo. Datang terburu-buru membawa peralatan kedokteran yang diperlukan, ia memerika anak saya itu.
Kata Mantri, anak saya kejang karena kepanasan, capek bermain muter-muter di depan rumah tanpa pengawasan. Iya, ketika itu saya memang sedang sibuk di dapur. Saya biarkan anak saya bermain dengan kakaknya yang masih usia 4 tahun.
Setelah pemeriksaan sebentar selesai, ia menyarankan untuk memberikan minuman yang banyak agar tidak kelelahan. Apalagi cuaca ketika itu memang panas. Kejang, kata Pak Mantri, sangat mudah diderita oleh anak seusia putra saya kalau suhu tubuhnya meningkat drastis.
Karena awam soal penyakit anak, saya jelas tidak mengetahui cara menyembuhkan kejang pada anak. Yang ada ketika itu hanya panik. Ingin menangis, susah dan tidak tahu harus berbuat.
Atas saran Pak Mantri Bowo, saya akhirnya saya diminta untuk memberikan langkah pencegahan step atau kejang setiap saat. Menurutnya, kejang anak saya akan berulang kalau saya tidak selalu mengawasi dan tidak mengantisipasinya secara terus menerus.
Lalu, apa pak yang harus saya lakukan? Pak Mantri menyarankan untuk membeli gelang bayi yang berguna untuk menstabilkan suhu tubuh anak saya yang katanya dijual oleh teman dekatnya juga. Searching di Google, ketemulah situs www.gelangstep.com.
Di situs itulah saya tahu bagaimana cara mencegah step agar tidak terulang lagi. Saya sertakan fotonya sekalian biar bermanfaat. Maafkan Bunda ya, Nak! (wn-ab)
Siti Qomariyah, Ibu Rumah Tangga, tinggal di Jepara