Semarang-WAWASANews.com
Proyek Normalisasi Kanal Banjir Barat Semarang |
Kawasan Kanal Banjir Barat saat ini menjelma
menjadi tempat rekreasi masyarakat Kota Semarang. Saat sore hari tiba, kawasan
ini dipenuhi pengunjung. Keramaian ini kemudian juga berlanjut hingga malam
hari.
Para pengunjung mengaku nyaman berada di tempat tersebut. Selain aksesnya yang
mudah dijangkau, pemandangan tempat
tesebut tidak membosankan.
“Pemandangannya bagus. Di sini bisa melihat debit
air yang deras,” ujar Anto, salah satu pengunjung di Kanal Banjir Barat.
Selain tempatnya yang menarik, Anto dan para
pengunjung yang lain sepakat bahwa berekreasi di Kanal Banjir Barat juga
merupakan kegiatan yang murah. Cukup membayar parkir sebesar Rp 2 ribu demi
keamanan kendaraan, mereka sudah dapat menikmati pemandangan.
“Memang besaran uangnya terbilang kecil. Hanya Rp 2
ribu. Tapi jika dibandingkan dengan tarif parkir di tempat lain, itu terbilang
paling besar,” ungkap Anto. Ironis, karena dalam Perda
yang berlaku menyatkan parkir kawasan tempat wisata besarnya hanya Rp 1
ribu saja.
Seorang petugas parkir yang tidak ingin disebutkan
namanya mengatakan bahwa besaran tarif parkir sudah ditetapkan oleh pihak kepala berjaga, ia mengaku bahwa besaran tarif sudah
ditentukan oleh Kepala Paguyuban Juru Pleret yang mengkoordinir juru parkir.
“Saya hanya menjalankan instruksi dari atasan.
Atasan menyuruh Rp 2 ribu maka saya jalankan,” ungkapnya.
Menurutnya besaran tersebut juga merupakan
instruksi dari pihak aparat TNI atas
instruksi (kesepakatan)
dengan Komisi B DPRD
Kota Semarang.
“Yang jelas setiap titik di kawasan Banjir Kanal
Barat satu kali shift ada empat orang yang ditugaskan. Besaran setoran ke
atasan per hari sebesar Rp 25 ribu. Lalu sisanya dibagi kepada juru parkir yang
bertugas,” tandasnya. (Sahan)