Lewat Djam Malam 1)
58 tahun lalu
Kau merekam jejak
Jejak luka
Di pot bunga
Di teks proklamasi
Orang-orang sasar
Ada merah putih berkibar
Ada elegi mengalir dari tepi
Narasi pelik
Tanpa doa bersama
Seperti beef brisket basi
Kau narasikan pagi-pagi
58 tahun lalu
Berbotol vodka dan tequilla
Berkali tandas
Harapan sungsang
Separuhnya kandas
Dan luka-luka makin dewasa
Seperti baliho di simpang jalan
Catatanmu masih menggetarkan usia
Usia yang tak lagi muda
Dan Iskandar2) mesti menangis
Di negeri sendiri
20 Oktober 2012
Keterangan: 1) Judul film Usmar Ismail 2) Tokoh utama dalam film
Malam-malam Panjang di Jln. Udayana,
Mataram
Bahkan seporsi sate bulayak,
beraroma persetubuhan liar
Malam-malam panjang merekam jejak.
Menuliskan episode yang mengguncang usia
Dari tubuh wanita Sasak, busana
berjatuhan dalam radius kota
Sedang kita hanya tahu cahaya mengerut,
seperti kerutan kening para orang tua yang kehilangan selaput dara anaknya
Malam-malam panjang. Sarang rindu.
Sarang luka
10 November 2012
Doa yang Tak Kunjung Menyerah
Doamu masih nakal. Berdiam pada lagu paling sederhana, pada imajimu yang luka
Mengepul dari sebutir ingatan, doamu
tak menemu sesiapa, selain sekumpulan moha
Doamu tak kunjung menyerah pada Tuhan.
Tak kunjung enten akan Tuhan
Sedang sketsa tuhan yang merelief di
keningmu, tak sampai beraroma doa
7 November 2012
Ida
Reruntuhan bunga-bunga dari tubuhmu
Kutampung dalam doa-doa panjang
Berkali kau beranjak ke dalam radius
malam
Berkali lukaku mengganda di Senggigi
Dari tepi
Mimpimu terlalu lugu untuk kenal duka
Dari tepi
Wangi tubuhmu berserakan entah ke mana
Ketika bibir nakalmu menggejalakan
birahi
Ranjang api berlumuran orgasme yang
hina
03 November 2012
Lauh
Sutan Kusnandar, lahir di Lombok Barat, NTB, 09 Januari
1988. Karya-karyanya telah dibukukan dalam sejumlah antologi bersama, antara
lain: TigaBiruSegi (Desember
2010), Munajat Sesayat Doa
(Januari 2011), Sketsa
Angin di Atas Pasir (Maret 2011), Rumah Air (Juli 2011), Kepadamu, Pahlawanku
(2011), Atas Nama Bulan
yang Dicemburui Engkau (2011), Bingkai
Kata Sajak September (Februari 2012), Dari Takhalli Sampai Temaram: antologi puisi 22 penyair
NTB (2012), Sajak
Pohon Bakau (2012), Indonesia
Dalam Naungan Doa Kami (2012), Ayat-ayat
Ramadhan (2012), Selayang
Pesan Penghambaan (2012), Guci
Berdarah (Agustus 2012),
Suara 5 Negara: antologi
puisi 5 negara –Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura,
dan Thailand- (Agustus
2012), poetry poetry 226
Indonesian poets: Flows
into The Sink into The Gutter –antologi dua bahasa- (September
2012), Bulan Sembilan
(September 2012), Galau
Antariksa (Oktober 2012), Sepanjang
Masa (Oktober 2012), Antologi
250 Puisi Cinta Indonesia (November 2012 dan 2013), Permata Kasih (2012), Ayat-ayat Rindu (2012
dan 2013), Selayang Mimpi
(2012), Wonder Woman
(2012), Igau Danau:
antologi puisi Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci XII 2012 (2013),
bersama M. Zainul Kirom menulis antologi puisi Jemari Tinta di Pulau Lombok (2012), Lukisan Ibu Pertiwi:
antologi puisi tinta emas 3 (2013), Korean
Idol (2013), Mekanika
Kuantum (2013), Sweet
Pain of Love (2013), Simfoni
Serdadu Gigi (2013), Titian
Rindu (2013), Untuk
Indonesia (2013), Amarah
(Januari 2013), Indonesia
dalam Titik 13: antologi penyair lintas daerah Indonesia (2013), Gaza Negri Syuhada
(2013), Simfoni Secangkir
Cinta (2013), Qasidah Lintas Cahaya (2013), Memeluk Luka
(2013), dan beberapa judul lagi yang
segera terbit. Juga telah dipublikasikan di beberapa media cetak (koran,
buletin, majalah, dan jurnal) dan media online.