Sajak Untuk Kekasih
Dengarkanlah intrumen cintaku, Kekasih!
Dipadang sabana itu,
Narasi tentang rasa berpijat
Mengabarkan alam semesta
Akan setangkai mawar yang pernah kau kecup
Di kedua mataku
Datanglah, Kekasih!
Perahu cintamu di sini mendayung-dayung
Di danau kalbu
Marilah kita menyuling harum wangi bunga di atasnya
Bersama angin yang bergemuruh,
Bersama gerimis cinta yang kau cipta
Di pelabuhan rinduku
Menarilah, Kekasih!
Sebab kasidah cinta telah kudendangkan
Di altar jiwamu
Kau tak perlu lagi memburu detak jantungku
Sebab ia telah lama bersinggah di jantungku
Kau pun tak perlu menumpahkan air mata
Sebab ia telah lama mengabarkanku
Tentang irama syahdu yang kau tabung di jiwamu
Dan kau tak perlu berpuisi kembali
Sebab namamu telah menyamudera
Di jantung hati
Datanglah, Kekasih!
Kedipkanlah mata elangmu! Di depan mataku!
Maka aku akan menjadi penafsir
Sebuah rasa yang bersemayam di hatimu;
C I N T A !!!
Lubangsa Putri, 23
April 2013
Tangis
Tangis
Melebur bersama sajaknya
Yang berlari-lari
Mengejar tinta cita-citanya
Yang berlabuh di sanubari
Tangis
;meledak !!!!
MAK Annuqayah, 12
April 2013
Dina Al-Malikah, nama pena dari Uzlifatul Biladina, asal Desa Lanjuk Kec. Manding Kab.
Sumenep. Siswi MAK Annuqayah pi, aktivis KOMPAS (Pasra), Supernova IKSTIDA dan
CPK (Conglet Paguyuban Karya) Lubangsa Putri