Oleh Sam Edy Yuswanto
Judul Buku : Tips Mengelola Laboratorium Sekolah
Penulis : Richard Decaprio
Penerbit : Diva Press, Yogyakarta
Cetakan : I, Januari 2013
Tebal : 206 halaman
ISBN : 978-602-7663-80-0
Harga : Rp. 30.000,-
Keberadaan laboratorium di era seperti sekarang
ini memiliki peranan sangat penting. Laboratorium adalah tempat dilakukannya
riset (penelitian) ilmiah, eksperimen (percobaan), pengukuran, maupun pelatihan
ilmiah. Secara umum, laboratorium dirancang untuk memungkinkan dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Tanpa laboratorium, lembaga-lembaga
pendidikan akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan kompetensi dan standar
mutu pendidikannya.
Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan
menurut disiplin ilmunya, seperti laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium
biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa (hlm. 16). Laboratorium
memiliki banyak sekali fungsi, antara lain; menyatukan teori dan praktik,
mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan
alam serta lingkungan sosial, membantu memahami beragam ilmu pengetahuan yang
masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret, dll (hlm.
17-20).
Dengan adanya laboratorium, para peserta
didik akan terdorong lebih aktif dan mandiri, tidak hanya mendengarkan materi
yang disampaikan guru. Sebagai media pengajaran, laboratorium dapat mengarahkan
prosedur pembelajaran secara sistematis, seperti; merumuskan hipotesis,
mengontrol dan memanipulasi variabel-variabel, melakukan eksperimen,
menafsirkan data, dll (hlm. 21-22). Keberadaan laboratorium memang tak dapat
dipisahkan dari perkembangan dan ranah ilmu pengetahuan. MUI (Majelis Ulama
Indonesia) misalnya. Lembaga ini sangat membutuhkan keberadaan laboratorium
riset. Laboratorium riset menjadi hal yang sangat penting bagi MUI untuk
meneliti dan memutuskan makanan atau minuman tersebut halal atau haram (hlm.
30).
Agar pengelolaan laboratorium bisa
berjalan efektif, efisien dan modern, maka pengelolaannya harus dijalankan
dengan manajemen yang baik dan profesional. Manajemen yang profesional ini
ditandai adanya pembentukan struktur organisasi laboratorium yang dilandasi
profesionalisme kerja. Dalam bab ini, akan dipaparkan panjang lebar tentang
struktur organisasi laboratorium dan tugas-tugasnya (hlm. 47-58).
Pengelolaan laboratorium tidak akan bisa
berjalan dengan maksimal bila tidak diiringi dengan manajemen operasional yang
baik. Manajemen operasioal laboratorium akan menyatukan satu kesatuan utuh
antara sumber daya manusia, peralatan laboratorium yang canggih dan staf
pofesional terampil dalam satu kombinasi yang padu dalam manajemen (hlm. 79).
Sebagus apa pun manajemen, jika tak
diiringi inventarisasi dan keamanan laboratorium, maka efektivitas laboratorium
tersebut akan menurun. Beberapa tujuan yang bisa dicapai dari inventarisasi dan
keamanan laboratorium antara lain; mencegah kehilangan dan penyalahgunaan
peralatan, mengurangi biaya-biaya operasional, meningkatkan proses pekerjaan
dan hasilnya, meningkatkan kualitas kerja, dll
(hlm. 88-89).
Di sisi lain, para pengelola
laboratorium juga harus menguasai serta memerhatikan sebuah tindakan standar
dalam dunia kesehatan yang biasa disebut dengan ‘pertolongan pertama’. Ini
penting, untuk mengatasi jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan mendadak yang
berada di luar perkiraan semua pihak. Para pengelola harus menyadari bahwa tiap
kecelakaan, bagaimana pun ringannya, perlu ditangani di tempat kejadian dengan
memberikan pertolongan pertama (hal 109).
Buku ini juga dilengkapi kiat-kiat
mengelola Laboratorium Bahasa, IPA dan Komputer, tips mendirikan laboratorium
sekolah yang layak guna serta ramah lingkungan, cara menggunakan laboratorium
yang baik dan benar, memilih perangkat laboratorium yang awet sesuai standar
internasional, dll.
Buku setebal 206 halaman ini sangat
bagus dijadikan sumber rujukan bagi tiap lembaga pendidikan. Penjelasan dalam
buku ini disajikan dengan bahasa sederhana, sistematis, sehingga mudah dipahami
oleh semua pembaca dari berbagai kalangan.
Sam
Edy Yuswanto, penulis
lepas bermukim di Kebumen.