Oleh Junaidi Khab
Judul :
Fadhilah Unik Shalat Tahajud untuk Menjemput Jodoh dan Keturunan
Penulis
: Atiqah Hamid
Penerbit
: DIVA Press
Cetakan
: I, April 2013
Tebal
: 178 Halaman
ISBN
: 978-602-255-112-6
Manusia
tentu memiliki keinginan hidup
berpasangan. Namun tidak semua yang kita inginkan mudah
tercapai, termasuk mencari dan mendapatkan keturunan. Meskipun telah dapat jodoh, namun banyak sekali pasangan suami
istri yang selama beberapa tahun menikah belum juga dikaruniai keturunan.
Banyak di antara mereka yang mengeluh, melakukan senam
rutin, meminum ramuan-ramuan herbal alami, memanfaatkan bayi tabung, dan bahkan
ada yang sampai pergi ke dukun hanya untuk mendapat keturunan sebagai buah hati
dalam keluarga dan penerus di masa depan. Namun usaha ini juga sering mengalami kegagalan. Padahal keturunan merupakan pelengkap kebahagiaan
keluarga.
Maka dari itu, perlu disadari bahwa manusia
lahir tidak membawa apa pun ke dunia ini. Usaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perlu dilakukan.
Termasuk melakukan shalat tahajjud sebagai salah satu alternatif meminta
keturunan kepada Allah SWT.
Atiqah Hamid melalui buku ini mengajak kita
merenungi memultifungsi makna
mengerjakan shalat tahajjud. Tidak serta merta shalat tahajjud dilakukan
kecuali ada nilai-nilai penting di dalamnya. Khususnya bagi mereka yang sulit dalam mendapatkan
jodoh dan keturunan.
Selain mempermudah kita dalam menemukan jodoh
alias pasangan hidup, shalat tahajjud juga bisa menjadi sebuah perantara untuk
memudahkan kita agar cepat mendapat keturunan sebagai bentuk keharmonisan rumah
tangga. Di
balik kesunnahannya ternyata memberikan
manfaat yang nyata dalam memperkokoh hubungan keluarga dengan hadirnya sanga
buah hati (hlm. 68).
Dikisahkan
dalam buku ini, ada pasangan suami istri yang selama sepuluh tahun tidak
dikaruniai seorang anak. Berbagai cara dan dana telah ia lakukan dan ia
habiskan. Namun tidak ada hasil dari usaha-usaha tersebut. Ketika sang istri
mengikuti suatu pengajian, ia mendapat motivasi untuk melakukan shalat tahajjud
dalam memperoleh jodoh. Shlat
tahajjud pun dilakoni bersama suaminya selama lima bulan. Ketika ia melakukan
inseminasi sebagai usahanya untuk mendapat keturunan, tiba-tiba ia jatuh sakit. Pada saat itu itulah ia tidak haid, padahal sudah tiba waktunya. Setelah
diperiksa ke dokter, ternyata positif hamil satu minggu. (hlm. 102-104).
Dalam buku ini, penulis juga memaparkan bagaimana shalat tahajjud
bisa menjadi solusi bagi kita yang belum mendapatkan jodoh. Selain itu, buku
ini juga membahas mengenai tata cara shalat tahajjud, keutamaan-keutamaan lain
dari shalat tahajjud, serta doa dan amalan yang dapat membantu kita mendapatkan
jodoh dan keturunan. Beberapa tips juga menjadi bagian dari buku ini, seperti
tips untuk mendapatkan jodoh dan keturunan. Tak lupa pula tips-tips mudah untuk
bisa bangun malam dan melaksanakan shalat tahajjud.
Junaidi Khab, mahasiswa Jurusan Sastra Inggris
Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya