Sore ini
I
(untuk ibunda Rahiemah Zubairi)
Lagu-lagu
menyelimuti
dinding-dinding
kerinduanku
bayanganmu
menghampiriku
di luar
pintu
hujan
meneriakkan
tentang
perasaan
yang
ingin medekapmu
dengan
tangisan
Sore Ini
II
Di pojok
kamar
ku
temukan buku yang berserakan
aku
ambil satu
halaman
demi halaman
ku
nikmati
dan di
halaman tengah
ku
temukan senyumanmu
lalu
memandangku dengan kata
jangan
lupa - membaca
Sore Ini
III
Dia
memanggilku lewat
udara
yang panas
membisikkan
nasihat
agar
tidak
menjadi
manusia keparat
Aku
hanya mengganggukan
hati
sebagai tanda rasa taat
Surakarta, 2013
Di Perantauan I
Setiap
sore, aku merasakan sepi yang tiada tara
Bayangmu
datang menjelma sutera
Bisikkan banyak kata
Yang membuat hilang rasa tak berdaya
Tuhan sedang menguji kita dalam sebuah sandiwara sementara
Senyummu pagi itu hanyutkanku dalam suka yang tiada tara
Kau pelipur lara
Dalam hati yang membara
2012
Di
Perantauan II
dalam
lirik-lirik lagu yang dikumandangkan
Terdengar
lirik yang menyakitkan
Ketika
ada angin datang
Lalu menghantam
Saat
itu, aku terjebak dalam sandiwara alam
sandiwara
yang mewariskan sejuta luka yang mendalam.
Dalam_
2013
Di Perantauan
III
Pagi itu
damai dan sejuk
kabarku
tidak terpuruk
tapi
seketika embun segar
menjadi
bedebam guntur yang menggelegar
sapamu
yang membuatku terkejut dalam tanya
membuatku
diam dalam seribu kata
membuat
luka hati semakin menganga
Cerita
dusta itu
telah
melumpuhkan sendi-sendi tak berdosa
dan
sekarang ini kata-katamu telah menjeratku dalam dosa
walau
aku tak merasa
disaat
perjumpaan itu
harapan
sapa yang selama ini aku rindukan
berubah
menjadi tangisan
Bilik Literasi, 20 Januari
2013
mahasiswi Prodi Tafsir
Hadits dan Santri Pengajian Selasa siang IAIN Surakarta dan Santri pada Bilik Literasi Solo.