Oleh Mufti
Aqosiya
Judul : Sang Pemusar
Gelombang
Penulis : M. Irfan Hidayatullah
Penerbit : Salamadani
Cetakan : ke-1, Juli
2012
Tebal : IX+500 halaman
Sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan
manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya,
semakin bersemangat dalam merealisasikannya dan kesiapan untuk beramal dan
berkorban dalam mewujudkannya (hlm. 333).
Dalam konteks ini, Memang seharusnya
sebagai pemuda (calon pemimipin masa depan) mempunyai kekuatan untuk menjadi pilar kebangkitan agama, bangsa, dan
negara. Dalam novel Sang Pemusar Gelombang ada tiga tokoh pemuda: Randy
Albanna, Hassan Albanna dan Cikal yang merupakan refleksi dari beberapa pemuda yang
sadar akan hal tersebut. Terinspirasi dari sosok pejuang yang tangguh membela
hak-hak kemanusiaan dan nilai-nilai yang agung. Seorang yang mengusung gerakan Pembaruan
Islam Neorevivalisme. Dialah Syaikh Hasan
Al-Banna, sang Pemusar Gelombang.
Neorevivalisme lebih menekankan
pemikiran Islam secara total. Mereka yang berada pada arus itu memposisikan Islam
sebagai sistem hidup dan berupaya untuk mengaplikasikannya dalam sistem
kenegaraan dan kemasyarakatan (hlm. 20). Maka,
Randy Albanna, sebagai seorang aktivis dakwah yang sengaja ia
sematkan nama belakang Albana untuk tetap
teguh dalam perjuangan dakwah seperti Syaikh Hasan
Al-Banna. Cikal seorang vokalis group Band ternama pun mendapat pencerahan dan
memutuskan keluar dari grup band yang selama ini membuat dia jauh dari
nilai-nilai keagamaan dan Hasan Albana, yang namanya mirip dengan Syaikh
Hasan Albanna, seorang pemuda aliran
sosialisme yang pada akhirnya sadar bahwa nama yang diberikan Abahnya mempunyai
nilai filosofi yang tinggi. Ketiganya membuktikan sisi nilai kemanusiaan mereka
dalam sebuah aksi solidaritas Palestina.
Tokoh dalam novel ini begitu lekat
dengan kehidupan Syeikh Hasan Al-Banna. Laiknya cerita saat Randy
dan Hasan yang berdiskusi seputar perjuangan dakwah di sebuah cafe. Hal tersebut pernah dilakukan oleh Syeikh
Hasan Albanna saat berdakwah di cafe dan menjadi cikal Bakal perjuangan ikhwanul
muslimin.
Novel ini salah satu karya fiksi-Islami
terbaru M. Ifrfan Hidayatullah. Beberapa
tokoh dalam novel ini mempunyai ghiroh
dakwah
yang lekat dengan perjalanan Syaikh Hasan
Albanna. Beberapa referensi (kutipan) dalam novel yang diambil dari beberapa penulis lain seperti Memoar
Hasan Albanna, Biografi Hasan Albanna, dan Persembahan
istri Hasan Albanna, kian menambah kelengkapan isi cerita.
Novel
setebal 500 halaman ini ibarat sebuah minyak yang dihamburkan pada api yang
hampir redup. Pembaca dapat merasakan kembali semangat
perjuangan Syaikh Hasan al-Banna dalam membela hak-hak
umat.
Mufti
Aqosiya, kelahiran
Bandung.
Bergiat di Taraje, komunitas belajar menulis, fotografi film dll. yang dikomandani oleh
budayawan Muda, Fatih Zam.