Oleh
Moh. Romadlon
Judul
buku : Stop Belajar!!! Kalau
Ingin Pintar
Penulis : Tendi Krishna Murti
Tebal : 240 halaman ukuran 15 x16
cm
Penerbit : Bestari
Cetakan : Pertama, 2012
ISBN : 978-979-063-309-4
Banyak dari para pelajar yang merasa begitu bosan menjalani
rutinitas dan tugasnya, yakni belajar. Belajar lagi dan belajar lagi, ditambah
proses belajar mengajar di sekolah yang sangat membosankan. Tapi apa mau
dikata, (rasanya) sudah belajar mati-matian saja nilai akademik tetap itu-itu
saja, dibawah standar bahkansampai “terjungkal”.
Ungkapan, stop belajar kalau ingin pintar, jelas terdengar
tak masuk akal.Hanya sebuah kata-kata dangkal, bentuk pelarian dari
keputusasaan seorang pelajar yang gagal. Tapi justru inilah yang dipraktekkan
dan dirasakan sendiri buahnya oleh sang penulis. Bukan saja nilai akademik yang
terus naik, impian-impiannya pun terus tercapai.Pengalaman-pengalaman penulis
inilah yang akan dibagikan pada pembaca. Panduan belajar “tak biasa” atau yangkeluar
dari “kotak” ini disajikan dengan bahasa yang renyah, enak diikuti dan mudah
dipraktikkan.
Di awal, buku ini mengungkap 7 faktor yang membuat motivasi
belajar seseorang menjadi rendah sehingga hasilnya pun tak bisa maksimal, yakni:
proses belajar yang diselenggarakan di sekolah tidak menyenangkan, metode belajar
salah, kurang percaya diri, tidak mempunyai target, tidak ada afirmasi,tidak
ada motivasi dan kurang berdoa.( hlm. 33-43).
Kalau ingin menemukan langkah belajar yang benar, yang
efektif, efisien tapi dapat menghasilkan nilai yang menjanjikan, maka stop
belajar! Tutup buku Anda segera! Tentu bukan terus pergi nonton TV atau
larimenuju teman-teman yang sedang begadang, tapi tanyakan pada diri Anda
sendiri,mengapa sih saya harus belajar? Atau apa manfaat belajar buat saya?Tanyakan
pada hati terdalam Anda, apa impian terbesar Anda di masa depan? Temukan impian
tersebut.
Orang yang tidak punya impian atau cita-cita di masa depan
tentu tak tahu alasan kenapa mesti belajar sekarang. Maka setelah menemukan,
Anda sekarang tahu untuk apa belajar, karena Anda tahu apa yang akan diraih
kelak. Apapun yang dikerjakan, seberat apapun saat belajar, bukan lagi beban
tapi menjelma menjadi saat-saat yang menyenangkan dan menggairahkan.Secara
otomatis nilai-nilai akademik pun akan meningkat drastis dan pengetahuan Anda
pun akan melesat cepat.
Pada bagian ke-2 akan dikenalkan tentang kebiasaan yang
dilakukan pembelajar sejati. Ada sembilan hal, diataranya: selalu melakukan hal
yang lebih dibanding yang dilakukan orang lain, proaktif, bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan, menunda kenikmatan, mencintai yang
dilakukan, menjaga integritas, keharusan mutlak, mengubah kegagalan menjadi
kesuksesan, dan memaafkan diri sendiri. (hlm.61-80).Selain itu di bagian ini
kita akan dikenalkan konsep kerja otak kita dan juga dikenalkan tentang cara
orang-orang jenius dunia sekelas Edison, Wright bersaudara dan Einstein dalam
mengoptimalkan kerja otak mereka.
Sementara di bab 3 menjelaskan teknis cara mendongkrak
seluruh potensi dan meningkatkan kualitas belajar. Ada tiga teknis, yakni mind map (peta pikiran), speed reading, dan NLP = Neuro-Linguistic Programming(memprogram
pikiran dengan bahasa). Ada 4 cara melejitkan potensi otak melalui NLP yaitu:
mencari momentum, menghapus memori lama yang buruk, bangun harapan baru dan
tanamkan keyakinan baru (hlm.178-183).
Banyak sekali orang-orang yang frustasi.Seakan semua jalan
hidup yang ditempuh berujung buntu.Selalu terbentur tembok-tembok kokoh yang tak
menyediakan sedikit pun celah untuk sekedar membelok. Seandainya kita tahu
rahasianya dan mau belajar dari pengalaman orang lain, sebenarnya hidup itu
indah. Kalau pun banyak terbentur masalah, asal tak menyerah dan malah
dijadikan titik untuk merubah arah kehidupan, maka kesuksesan akan segera
datang.
Ada tujuh langkah praktis menjemput tiap impian-impian kita,
yaitu: menentukan impian dengan jelas, menguji impian, membuat peta perjalanan
menuju impian, menentukan alat/kendaraan untuk mencapai impian, fokuskan
tindakan pada impian, menyelesaikan sesuai rencana, dan selesaikan secara bertahap,
yakni jika impian pertama tercapai, barulah melanjutkan pada impian berikutnya.(hlm.
200-234).
Usaha keras tanpa ada tujuan jelas hanya membuang-buang waktu
untuk sesuatu yang tak tentu. Tapi tujuan yang jelas tanpa dibarengi usaha
keras dan perencanaan yang jelas pun hanya sebatas mimpi yang mustahil lahir
menjadi realita.Nah, sinergi dari keduanya yang diletakkan sepenuhnya di atas
“tangan” Tuhan adalah jembatan ideal menuju kesuksesan Anda.Selamat membaca!
Moh. Romadlon, penulis lepas dan penyuka buku, domisili di Rantewringin,
Buluspesantren, Kebumen