Semarang-WAWASANews.com
Kamis,
14 Maret 2013, Gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah
menjadi tempat diselenggarakannya peluncuran dan diskusi buku
“Multikulturalisme Agama, Budaya dan Sastra” karya Prof. Mudjahirin Thohir. Hadir
sebagai pembedah adalah Dr. Abu Hapsin, Ph.D (perspektif keagamaan), Ir. Widya
Wijayanti (perspektif budaya) dan prof. Dr. Tri Marhaeni Puji Astuti, M. Hum (perspektif
sosiologi dan sastra) dengan Gunawan Budi Susanto sebagai moderator.
“Ruang
ini ini merupakan tempat ditelurkan kebijakan Nahdlatul Ulama, di markas ini
pula, berkumpul para multikulturalis,” tutur M. Adnan, Ketua Tanfidziyah PWNU
Jateng dalam sambutan, mengutip pernyataan Nur Cholish Majid (Cak Nur),
“Membahas multikulturalisme itu mudah namun, menjadi seorang multikulturalis
lah yang sulit,” tambahnya.
Abu
Hapsin menuturkan beberapa kekurangan buku yang dibedah itu. “Terdapat beberapa
kekurangan dalam buku ini,” ungkap Abu yang juga asisten direktur I Pascasarjana
IAIN Walisongo itu. Menurutnya, Analisa mendalam dalam buku Mudjahirin soal keagamaan,
masih kurang.
“Buku
ini mengasyikkan, bisa dibaca di manapun. Renyah isinya bahkan bisa dibaca
sambil menonton ikan koi di depan kolam,” Ungkap Abu menilai isi buku.
Abu
juga menerangkan bahwa konsep membangun toleransi merupakan kewajiban bersama. Al-Quran
berbicara mengenai tiga tanggungjawab untuk menjaga bumi yang menjadi common
responsibility umat manusia, yang tidak hanya untuk umat Islam saja: yaitu
memakmurkan bumi, mencegah perang (pertumpahan darah) dan mencegah kerusakan
bumi. (Zulfa)