Yogyakarta-WAWASANews.com
Prihatin
atas meningkatnya tindakan kekerasan yang melibatkan remaja dan pemuda,
terutama pelajar-mahasiswa, Maarif Institute bekerjasama
dengan Tolerance Institute dan Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta didukung pula oleh WAWASANews.com, menyelenggarakan pemutaran dan diskusi film “Mata Tertutup” karya
Garin Nugroho yang diselenggarakan pada Selasa siang (5/2), di
Ruang Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Film besutan sutradara gaek Garin Nugroho itu dipilih-putarkan penyelenggara karena mengangkat tema besar tentang ancaman fundamentalisme yang menjurus pada kekerasan sebagaimana tema diskusi.
Sejak diproduksi 2011 silam, “Mata
Tertutup” terbukti telah memenangi beragam festival film, baik nasional maupun
internasional, walau hampir semuanya dibintangi oleh aktor/aktris lokal dan seluruhnya dibuat di
Yogyakarta.
“Ini adalah ikhtiar kami mengkampanyekan
gerakan Generasi ToLAK (Toleransi dan Anti-Kekerasan) di kalangan
generasi muda,” ujar Erham Budi Wiranto, M.A., Deputi Direktur Tolerance Institute. Dia
juga mengatakan bahwa film merupakan
instrumen yang strategis untuk meng-counter
radikalisme agama di kalangan remaja. “Media film lebih diterima kalangan remaja,” tambahnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Dr.
Muhammad Wildan, M.A., (pakar kajian radikalisme agama dari UIN Sunan Kalijaga), Fajar Riza
Ul Haq, M.A., (Direktur Eksekutif Maarif Institute dan produser film “Mata Tertutup”), Ken Setyawan
(Mantan aktivis NII)
serta Eka Nusa Pertiwi dan Kukuh Riyadi (aktris dan
aktor film “Mata Tertutup”).
Usai pemutaran film, acara yang mbludak dihadiri ratusan peserta ini
juga dimeriahkan dengan penganugerahan hadiah kepada para juara lomba cipta esai untuk pelajar
SMA sederajat tingkat nasional dengan tema: “Pemuda dan Toleransi Beragama”.
Juara I diraih oleh Mahendra Asep Soemantri, pelajar SMA PIRI 1
Yogyakarta dengan Judul "Keberagamaan
yang Inklusif-Dialogis (untuk Mengantisipasi Radikalisme Agama di Kalangan
Pemuda)”. Juara II diraih Dharma Kurnia Septialoka, pelajar SMAN 13
Jakarta, dengan judul "Kekuatan Media Sosial dalam Mendorong Toleransi Beragama di Kalangan Pemuda". Sementara juara III diberikan kepada
Jenny Rahayu Afsebel Situmorang, pelajar SMKN 1 Depok, Jawa Barat, dengan judul
"Satu Agama". (Isma)