Puisi
hari sudah tua
namun luka ini masih menganga
darahnya menetes di setiap persimpangan jalan
ketika mencari jejakmu
namun yang kutemu hanyalah bayangan
2013
Luka
lukaku belum sembuh
darah masih beku
aku terlalu jauh tenggelam
ke dalam masa lalu
aku ingin menyulam darah yang beku
namun luka baru datang menghampiri
luka yang lebih duka dari lukaku yang dulu
hari sudah tua
namun luka ini masih menganga
darahnya menetes di setiap persimpangan jalan
ketika mencari jejakmu
namun yang kutemu hanyalah bayangan
2013
Kata-Katamu
kata-katamu menjelma api
membakar sepi
menghangatkan puisi
membuang sunyi
yang ada di dalam diri ini
kata-katamu lebih halus dari sutera
lebih merdu dari lagu
lebih indah dari bunga
melebihi dari apa yang mereka kira
2012
Mata Malam
siang di matamu
malam di mataku
matahari terbit di
matamu
kegelapan lahir
dari rahim mataku
kupu-kupu hinggap
di matamu
kunang-kunang kian
mendekati gelap mataku
matamu bersinar
tak bisa menyinari
mataku yang kelam
sinar matamu
mematikan mata
malamku
2013
Kepergian
-Japaty Bodas-
lonceng berbunyi
kakiku masih berdiri di sini
berjalan di jalan setapak ini
ruangku sepi dari nyanyi piano
tanganku masih menari
menulis namamu yang pergi
2013
Intan
ketika
kau masuk ke dalam diriku
kata-kataku
yang mati akan bangkit
ia
akan kembali bicara
tentang runtuhnya cahaya bintang
di
laut malam-malamku
2012-2013
Fajri Andika, lahir di Sumenep,
Madura. Kini studi di Sosiologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Bergiat
di Komunitas Rudal Yogyakarta.