Semarang-WAWASANews.com
Untuk
memperluas akses masyarakat duafa dalam bidang pendidikan, Lembaga Amil Zakat
Infaq dan Shadaqah Baiturrahman (LAZISBA) mendirikan Education Learning Centre (ELC), TPQ, dan Kebun Baca (KACA)
“ASWAJA”. Peresmian dilakukan di halaman Masjid Baitul Muttaqin Desa Cepoko,
Kecamatan Gunungpati, Semarang, pada Sabtu (16/2).
Selain
pendirian ELC, LAZISBA juga meresmikan Buku Panduan dan Laporan Pembinaan
Program Beasiswa Untuk Surga (BUS). Peresmian ini dihadiri oleh warga Cepoko,
koordinator wilayah (korwil) dan anak asuh dari 6 daerah binaan BUS, yakni
Semarang Selatan, Gunungpati, Johar, Simpanglima, Pedurungan, dan Kaligawe.
Selain itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IKIP PGRI Semarang pun ikut
berpartisipasi dalam acara ini.
Launching
Buku Panduan BUS dilakukan oleh Manajer Operasional LAZISBA Slamet Surachmat,
A.Md dengan menyerahkan Buku Panduan BUS tersebut kepada para korwil. Setelah
itu, Koordinator Divisi Pendidikan, Ananta Anugraha Dina Tsalatsa, SH
memberikan pengarahan kepada para korwil. Ia mengatakan, buku itu digunakan
untuk mengontrol perkembangan akademik seluruh anak asuh. “Yang perlu diingat
oleh korwil, anak asuh memiliki target hafalan surat Al-Quran. Anak SD minimal
menghafal 10 surat, SMP 20 surat, dan SMA 30 surat,” ucapnya.
Sementara
itu, launching ELC “ASWAJA” dilakukan oleh Slamet Surachmat dan sesepuh Desa
Cepoko KH. Faqih. Pendirian ELC ini bertujuan agar anak-anak dan seluruh
masyarakat yang ada di desa binaan LAZISBA, Cepoko, dapat memperoleh pengajaran
keagamaan yang lebih intensif. Di samping itu, masyarakat juga bisa
memanfaatkan Kebun Baca (KACA) sebagai perpustakaan desa. Di Kebun Baca (KACA)
tersebut, akan disediakan buku-buku dari berbagai ilmu pengetahuan. Dengan
begitu, wawasan warga Desa Cepoko dan sekitarnya yang berkunjung di KACA, bisa
bertambah luas.
Dalam
sambutannya, Slamet mengatakan bahwa kegiatan pengajaran harian di ELC akan
diserahkan ke ustadz-ustadz di Cepoko. Selain pengajaran dari ustadz di Cepoko,
para relawan LAZISBA juga ikut membimbing masyarakat. “Ini merupakan bentuk
tanggung jawab bersama dari LAZISBA dan para ulama di Cepoko,” tambahnya.
Ia
menjelaskan, dalam bahasa Indonesia, Education Learning Center bisa diartikan
Pusat Pendidikan dan Pembelajaran. Ini dimaksudkan agar ELC tidak hanya menjadi
tempat mentransfer ilmu untuk masyarakat, tapi juga mampu membentuk karakternya.
Dengan kata lain, di ELC ini diajarkan pengetahuan dan penanaman nilai-nilai
moral atau akhlaq mulia. (Asrof )