Oleh Muhammad Saleh
Judul Buku : Wonderful Radio
Penulis : Lee Jae-ik
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta.
Tahun : September 2012.
Tebal : 316 halaman.
ISBN : 978-602-8811-91-0
Penulis : Lee Jae-ik
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta.
Tahun : September 2012.
Tebal : 316 halaman.
ISBN : 978-602-8811-91-0
Radio pernah mengalami masa
keemasan pada tahun 1980-an sampai 1990-an. Dari penduduk perkotaan sampai
penduduk pedesaan menyukai siaran-siaran radio. Mereka sangat senang mendengar
acara musik dan sandiwara sebagai hiburan pelepas penat. Namun, seiring
berkembangnya teknologi dan menjamurnya televisi, banyak orang yang berpindah
haluan. Walaupun tidak tamat untuk selamanya, yang jelas radio kehilangan
banyak penggemarnya.
Begitu juga dengan tema-tema
cerita, tak banyak penulis yang mengangkat radio sebagai kerangka dari kisah
yang mereka tulis. Seakan-akan radio tak menarik untuk menghiasi cerita sebuah
novel. Tetapi, berbeda dengan Lee Jae-ik, penulis novel Wonderful Radio ini mencoba mengangkat radio sebagai tema novel. Ia
mengangkat cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-harinya sebagai seorang
penyiar radio.
Adalah Shin Jin Ah, tokoh
utama dalam novel ini, yang membawakan program radio bertajuk “Wonderful Radio”. Namun
sayang, acara yang dipandunya itu tak
banyak disukai pendengar sehingga ratingnya pun
sangat rendah.
Shin Jin Ah sendiri adalah mantan
leader sebuah girl band Korea yang
sedang naik daun, The Purple. Entah kenapa secara tiba-tiba, dia keluar dari
groupnya. Semenjak itu karirnya menjadi berantakan. Menjadi penyiar radio pun
tak membuat ia sukses.
Merasa tak puas dengan
rating siaran yang dibawakan Shin Jin Ah, Direktur Im selaku penanggung jawab radio
menunjuk Jae Hyeok sebagai produser baru menggantikan produser Yoon yang harus
segera cuti hamil untuk membuat program “Wonderful Radio” supaya bisa naik
ratingnya. (hlm.
10-16).
Sejak ditangani Jae Hyeok
rating program itu tak berangsur-angsur naik. Beberapa kali mengadakan rapat
untuk mencari konsep acara yang menjual tak juga ditemukan. Namun, Jin Ah akhirnya
berhasil menemukan sebuah konsep acara yang bisa menaikkan rating “Wonderful Radio”.
Konsep itu disetujui Jae Hyeok, dan diberi nama “Lagu Untukmu”.
Perlahan rating program
semakin naik. Banyak pendengar yang menyukai acara itu. Nama Jin Ah kembali
terkenal seiring kepopuleran siaran program itu. Tetapi, kebahagiaan itu tak
berlangsung lama, mantan anggota girl band yang lain bernama Mi Ra menyimpan dendam
pada Jin Ah karena telah membuat hidup dan karirnya berantakan. Mi ra benar-benar bernafsu
menghancurkan Jin Ah. (hlm. 27-35).
Dibantu In Seok, Mi Ra
berhasil memfitnah Jin Ah dengan menyewa seorang gadis yang disuruh mendakwa
Jin Ah telah memplagiat lagu miliknya. Masalahnya semakin rumit. Dan Jin Ah pun terdepak dari
“Wonderful Radio”. (hlm. 220-230)
Sementara itu, Jae Hyok,
sang produser yang arogan dan dulu kerap berbicara ketus dengan Shin Jin Ah,
lambat laut mulai merubah sikap menjadi lebih lembut dan perasa, bahkan seiring
berjalannya waktu, ia mulai menyukai sosok Shin Jin Ah. Begitu juga sebaliknya,
pertemuannya dengan sang produser membubuhkan sedikit warna dalam hari-harinya
yang kelabu. Jin Ah tahu pria itu menyimpan hati selembut salju.
Dan, ketika cinta perlahan
berlabuh, tak seorang pun
dapat mengelak. Namun, Jin Ah lupa bahwa hubungan yang dibangun di atas luka
yang masih merekah tak ubahnya istana di atas pasir. Rapuh, dan bisa runtuh
kapan saja. Novel
yang sudah pernah di angkat ke layar lebar ini begitu menyentuh. Meninggalkan
kesan yang sangat mendalam.
Muhammad Saleh, penulis lepas dan penikmat buku,
tinggal di Barabai,
Kalimantan Selatan.