Yogyakarta-WAWASANews.com
Presensi 75 persen dianggap membodohi mahasiswa |
Di tengah kesibukan akademik
kampus menjalankan ujian akhir
semester (UAS), aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Universitas
Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (04/02), justru
menggelar aksi demonstrasi
di Gedung
Rektorat UII. Mereka menentang kebijakan kampus yang menerapkan presensi 75
persen kehadiran
bagi
mahasiswa.
Sekitar pukul 11
siang, massa berjumlah
puluhan memulai aksi long march dari Auditorium Kahar
Mudzakkir UII menuju Gedung Rektorat UII. Di sana mereka menggelar
orasi dan aksi-aksi teatrikal.
Atas
kebijakan tersebut, ada tiga hal yang dituntut massa aksi: 1). Setiap dosen harus memberikan
kebijakan khusus bagi mahasiswa aktivis, apabila tidak mencapai kehadiran 75
persen tetap dapat mengikuti UAS, 2). Presensi tidak termasuk salah satu sumber
penilaian dosen sebagai hasil belajar mahasiswa, dan 3). Perizinan mahasiswa
yang berhalangan mengikuti perkuliahan tidak termasuk dalam akumulasi presensi
75 persen.
Darmansyah, Koordinator Umum (Kordum)
aksi menyatakan bahwa demokrasi di kampus UII
sekarang sedang
dipenjara. “Kampus ini hampir sudah tidak ada bedanya
dengan sekolahan yang adem-adem saja, pergerakan aktivis sangat terbatas karena
imbas dari kebijakan pihak kampus yang mengharuskan kehadiran minimal 75
persen pada
setiap mahasiswa,” tuturnya.
“Fungsi kampus sebagai wadah
kreatifitas mahasiswa merupakan pusat kajian intelektual, diskursus, wacana
sosial, dan pusat perubahan sosial. Tetapi semua itu tinggal dongeng belaka,
akibat dari kebijakan kampus yang tidak berpihak kepada fungsi dan peran
mahasiswa,” tambah Darmansyah.
Sempat terjadi kericuhan kecil antara
massa dengan
para sekuriti ketika jajaran rektorat dan mobilnya hendak menerobos masuk melewati
pelataran rektorat sementara aksi sedang berlangsung. Dianggap
tidak menghargai kode
etik, massa aksi tidak memperbolehkan mobil tersebut masuk. Tetapi kejadian
tersebut tidak berlangsung lama setelah mobil menarik mundur, dan aksi pun berlangsung dengan damai. (Rusli)