Semarang-WAWASANews.com
Berita tentang 12 mahasiswa Jurusan
Perbandingan (PA) Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo yang menghadiri Misa Natal
di Gereja St Fransiskus Xaverius, Kebon Dalem, Semarang pada 24 Desember 2012, menyebar ke pelbagai media massa cetak maupun
online tanpa kontrol.
Kunjungan itu ternyata
meninggalkan “dampak negatif” yang
meluas ke tengah masyarakat. Kunjungan mahasiswa yang awalnya ditujukan
dalam kerangka memenuhi tugas perkuliahan tersebut, berbuntut kontroversi.
Sebuah blog yang mem-blow
up berita itu secara sepihak menyebutkan bahwa mahasiswa PA itu mengikuti
prosesi misa natal. Sementara, di pihak lain, para mahasiswa tersebut
menyatakan hanya hadir di sana untuk menyaksikan prosesi misa natal, bukan
mengikuti ritualnya. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi benih kontroversi banyak
kalangan hingga kini.
Zaenal Abidin, salah satu
mahasiswa yang menghadiri misa natal menyayangkan tulisan Abu Ibrahim Sunni
yang dimuat pada salah satu blognya. “Tulisan tersebut saya rasa
ingin mencari sensasi saja. Dia salah tangkap jika menyatakan bahwa kami
mengikuti prosesi misa natal,” kata Abidin.
Menurut Zainal, tulisan tersebut dianggap
tidak objektif dan proporsional karena ditambahi pula pendapat dari Prof. Dr. KH Maman
Abdurrahman, MA., yang terkesan menghakimi para mahasiswa itu seolah-olah melakukan
prosesi misa natal tanpa melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan, alias
ngawur dan menyesatkan.
Sementara itu, Mustofa, salah
satu mahasiswa yang hadir, juga menolak dikatakan mengikuti prosesi misa natal.
“Saya rasa kami harus menegaskan bahwa kunjungan kami pada misa natal adalah
bagian dari tugas perkuliahan. Pihak kampus tidak melarang. Yang pasti, kami tahu
bahwa pihak kampus juga melarang kami mengikuti ritual ibadah umat agama lain.
Kami di sana hanya menghadiri tanpa mengikuti prosesi misa natalnya,” ujar
Musthofa.
Soal bahaya akidah akibat
menghadiri misa, kepada WAWASANews, Ana Maria, salah seorang mahasiswi lainnya,
membantah apa yang diresahkan banyak pihak. “Saya pikir akidah kami baik-baik
saja. Sepulang dari misa kami masih tetap sholat. Keimanan saya malah bertambah
sepulang dari misa natal tersebut,” tutur Maria. (Ahmad Muqsith)
Baca juga artikel opini terkait...