Oleh Muhammad Akmaluddin
Ikatan Siswa Abiturien (IKSAB)
Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah merupakan organisasi alumni Madrasah TBS
NU Kudus. Sejak didirikan sekitar tahun 60-an, IKSAB telah memiliki cabang di
beberapa kota besar di Indonesia, bahkan hingga luar negeri. Pengurus cabang
yang telah eksis antara lain Kudus, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya,
Malang, Bandung, Sumatra dan Kalimantan. Sedangkan cabang-cabang luar negeri
-baik yang sudah terbentuk maupun rintisan- yang sudah ada diantaranya Mesir,
Sudan, Suriah, Libya, Libanon, Yaman, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia,
Amerika, Kanada dan Turki.
Alumni Madrasah TBS
yang menjadi pengurus IKSAB mayoritas adalah mereka yang masih dan sedang
melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi, baik dalam maupun luar
negeri. Karena masih berstatus mahasiswa, beberapa pengurus cabang ada yang
menggunakan nama FORMAT (Forum Alumni Madrasah TBS), bukan IKSAB, seperti
Jakarta dan Yogyakarta. Organisasi ini, baik IKSAB maupun FORMAT dimaksudkan
untuk membangun tali silaturahim antar alumni, lintas generasi dan daerah.
Tujuannya, memberikan kontribusi konkrit kepada Madrasah almameter (Madrasah TBS)
agar tidak melupakan wetone (leluhurnya).
Mutakharrijin (alumni)
TBS secara otomatis menjadi bagian dari IKSAB dengan tidak membedakan status
maupun usia, meskipun yang aktif sebagai pengurus sebagian besar adalah
kalangan mahasiswa. IKSAB Cabang Semarang, yang baru terstruktur organisasinya
pada 2008 telah mengadakan berbagai penelitian, kajian, diskusi, pengajian,
pengkaderan dan mendirikan Iksab Semarang Institute (ISI). ISI merupakan
komunitas peneliti dan pengkaji masalah budaya, tradisi, wacana pemikiran serta
forum pengembangan dan pemahaman Ahlussunnah wal Jama’ah ala Nahdlatul Ulama’.
Tersebar ke Seluruh Benua
Alumni Madrasah TBS Kudus,
terutama yang berada di Semarang dan sekitarnya mempunyai latarbelakang yang
berbeda. Diantaranya ada yang menjadi mahasiswa, santri, dosen, dokter, peneliti,
penulis, wartawan, kiyai, pengusaha, pebisnis, birokrasi dan lain sebagainya. Mereka
tersebar di seluruh perguruan tinggi di Semarang, yaitu IAIN Walisongo,
Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Wahid Hasyim,
Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Dian Nuswantoro, IKIP PGRI,
Universitas STIKUBANK, Universitas
Semarang dan kampus lainnya. Banyak juga –baik yang sudah
dan sedang- belajar di luar negeri, seperti KH. Abdul
Muhayya (Kanada), Abdul Aziz (Australia), Afida Ilfa (Turki), Mishbah
Khoiruddin Zuhri (Qatar), Luthfi Rahman (Connecticut dan South Caroline, AS)
dan Heru Saputra (Arizona, AS).
Muhammad Akmaluddin, Ketua
Ikatan Santri (IKSAB) Madrasah TBS Kudus Cabang Semarang Masa Khidmah 2011 –
2012, ketua Keluarga Kudus Semarang (KKS) Periode 2012 – 2013 dan peneliti di
Iksab Semarang Institute (ISI)