Oleh Arda Dwi Rahayu
Televisi merupakan sebuah media hiburan
yang paling diminati di negeri ini. Berbagai tayangan kita saksikan di
dalamnya, mulai dari acara berita, lawakan, gosip hingga acara pertunjukan
musik. Belakangan ini dunia musik Indonesia sedang mengikuti sebuah trend yang
datang dari Korea. Trend yang saat ini sedang digemari ialah Boyband dan
Girlband.
Tak jarang dari mereka memiliki kemampuan
vokal kelas dunia dan koreografi yang apik. Namun tidak secara keseluruhan
girlband yang melejit memiliki skill vocal yang mumpuni, sebagian dari mereka
justru hanya menjual trend busana dan keindahan tubuh, bahkan tanpa sedikit pun
memperhatikan kemampuan vokalnya.
Jika melihat kebudayaan Korea, yang sejak
usia SD hingga dewasa mengenakan rok mini tinggi di atas lutut memang
sudah menjadi hal yang lumrah, bahkan seragam sekolah pun menggunakan model
baju yang demikian. Lalu, ketika kebudayaan Korea ini dibawa ke Indonesia, apa
kecenderungan yang akan terjadi?
Jika diperhatikan, trend fashion girlband
yang melejit di belantika musik nusantara saat ini adalah “utuh” mengadopsi
model pakaian Korea. Acara musik yang sedianya digunakan sebagai ajang
menyalurkan aspirasi seni, saat ini justru beralih sebagai kiblat fashion bagi
generasi muda.
Hal ini juga akan mempengaruhi kenakalan
remaja. Ketika dua puluh tahun yang lalu kenakalan remaja berpacaran mungkin
masih dianggap tabu, namun berbeda dengan saat ini, ia seakan jadi keharusan.
Dari pergeseran inilah, tak dapat diingkari hal itu akan meningkatkan angka
remaja yang terlibat free sex.
Menjadi sebuah keharusan bagi lembaga
pengawasan penyiaran, untuk meregulasi ulang acara stasiun televisi. Sangat
diharapkan media mampu mendidik anak bangsa menjadi lebih berwawasan
intelektual, bukan justru menciptakan generasi yang bermental hedonis.
Arda Dwi Rahayu,
Mahasiswa Prodi BKI Bimbingan Konseling Islam STAIN Purwokerto,
berproses
bersama PMII Rayon Dakwah Purwokerto,
juga aktif di
Teater Komunitas Teater Didik.