Akidah Ahlussunnah wal Jama'ah- Berikut ini adalah ikhtisar aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah sebagaimana
dihimpun oleh KH Sirajuddin Abbas dalam kitabnya I’tiqod Ahlus Sunnah wal Jamaah.
1. Iman ialah mengikrarkan dengan lisan dan membenarkan dengan hati.
Kemudian iman yang sempurna ialah mengikrarkan dengan lisan, membenarkan dengan
hati dan mengerjakan dengan anggota.
2. Tuhan itu ada, namanya Allah, dan ada 99 nama bagi Allah.(Asmaul
Husna)
3. Tuhan mempunyai sifat banyak sekali, yang boleh disimpulkan : Tuhan
mempunyai sifat-sifat Jalal (kebesaran), Jamal (keindahan), dan Kamal
(kesempurnaan)
4. Sifat yang wajib diketahui oleh sekalian mukmin yang baligh berakal
adalah 20 sifat; 20 sifat yang wajib dan mustahil (tidak mungkin) ada bagi-Nya.
sifat yang harus ada bagi-Nya, yaitu : a. Wujud artinya ada, mustahil
Dia tidak ada. b. Qidam artinya tidak ada permulaan dalam wujud-Nya, mustahil
ada-Nya permulaan. c. Baqa’ artinya tidak berkesudahan ada-Nya, mustahil
ada-Nya berkesudahan. d. Mukhalafatuhu ta’ala lilhawaditsi artinya Dia
berlainan dengan segala makhluk, mustahil Dia serupa dengan makhluk-Nya. e.
Qiyamuhu binafsihi artinya Dia berdiri sendiri, bukan berdiri di atas zat lain,
mustahil Dia berdiri di atas zat lain. f. Wahdaniyah artinya Dia Esa, mustahil
Dia banyak. g. Qudrat artinya kuasa, mustahil Dia tidak kuasa. h. Iradat
artinya menentukan sendiri dengan kehendak-Nya, mustahil Dia dipaksa. i. Ilmu
artinya Dia tahu, mustahil Dia tidak tahu (bodoh). j. Hayat artinya hidup,
mustahil Dia mati. k. Sama’ artinya mendengar, mustahil Dia tidak mendengar
(tuli). l. Bashar artinya melihat, mustahil Dia buta. m. Kalam artinya berkata,
mustahil Dia bisu. n. Kaunuhu Qadiran artinya Dia dalam keadaan berkuasa
mustahil Dia dalam keadaan tidak berkuasa. o. Kaunuhu muridan artinya Dia dalam
keadaan mempunyai iradat, mustahil Dia dalam keadaan yang tidak mempunyai
iradat. p. Kaunuhu ‘Aliman artinya Dia dalam keadaan tahu, mustahil Dia dalam
keadaan tidak tahu. q. Kaunuhu Hayyan artinya Dia dalam keadaan hidup mustahil
Dia dalam keadaan mati. r. Kaunuhu Sami’an artinya Dia dalam keadaan mendengar,
mustahil Dia dalam keadaan tidak mendengar. s. Kaunuhu Bashiran artinya Dia
dalam keadaan melihat, mustahil Dia dalam keadaan tidak melihat. t. Kaunuhu
Mutakalliman artinya Dia dalam keadaan berfirman, mustahil Dia bisu. u.
Kemudian ditambah dengan sifat jaiz bagi Alloh, yaitu Alloh boleh melakukan
sesuatu dan boleh tidak melakukannya. Demikian 20 sifat yang wajib (mesti ada)
bagi Allah SWT, 20 sifat yang mustahil (tidak mungkin ada bagi Allah SWT), dan
satu sifat jaiz bagi Alloh.
5. Wajib dipercayai bahwa Malaikat ada, mereka banyak. Tetapi yang
wajib dipercayai secara terperinci hanyalah 10 malaikat saja.
6. Wajib dipercayai adanya kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada
Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada ummatnya. Kitab-kitab itu banyak,
tetapi yang wajib diketahui secara terperinci adalah 4 (empat), yaitu: a. Kitab
Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as. b. Kitab Zabur yang diturunkan
kpada Nabi Daud as. c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as. d. Kitab
Al-Qur’an yang diturunkan kpada Nabi Muhammad saw.
7. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai sekalian rasul-rasul yang
diutus Allah SWT kepada manusia, mereka banyak, ada yang diterangkan Allah SWT
kepada manusia dan ada yang tidak diterangkan. Tetapi yang wajib diketahui
secara terperinci adalah 25 rasul yang dinyatakan dalam Al-Qur’an.
8. Setiap orang Islam wajib mempercayai adanya hari akhirat. Permulaan
hari akhirat itu bagi setiap manusia adalah sesudah mati, yaitu: a. Setiap
orang akan mati apabila jangka usianya sudah habis. b. Setelah mati lalu
dikuburkan. Di dalam kuburnya akan ditanya: Siapa Tuhannya, siapa Nabi, Apa
kitab suci, dan lain-lain. Pertanyaan tersebut dDiajukan oleh malaikat Mungkar
dan Nakir. c. Orang yang jahat dan ahli ma’siat akan disiksa di dalam kubur. d.
pada suatu waktu akan terjadi kiamat besar, dunia akan hancur luluh dan semua
manusia bahkan semua makhluk di atas dunia akan mati dan hancur pula. e.
Kemudianpada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk
yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar. f. Akan diadakan
hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. g. Di Padang Mahsyar akan ada syafaat
(pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT. h. Akan ada timbangan
untuk menimbang dosa dan pahala. i. Akan ada titian (jembatan) Shirathal
Mustaqim yang akan dibentangkan di atas neraka yang harus dilalui oleh sekalian
manusia. j. Akan ada telaga Kautsar kepunyaan Nabi Muhammad SAW di dalam surga,
di mana orang-orang yang beriman akan dapat minum. k. Yang lulus ujDian dalam
meniti Shirathal Mustaqim akan langsung masuk surga Jannatun Na’im sementara
yang tidak lulus akan tergelincir masuk ke dalam neraka. l. Orang yang baik
akan langsung masuk surga dan kekal selama-lamanya. m. Orang yang mu’min yang
berdosa dan mati sebelum bertaubat, akan masuk ke dalam neraka buat sementara
dan setelah menjalani hukuman akan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga
buat selama-lamanya. n. Orang kafir langsung masuk neraka dan kekal
selama-lamanya. o. Orang mu’min yang baik-baik akan diberi ni’mat apa saja yang
dia sukai, dan akan diberikan ni’mat lagi yang paling lezat yakni akan melihat
Allah SWT. Demikian secara ringkas tentang hari akhirat.
9. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai adanya Qada’ dan Qadar
yaitu takdir ilahi, sebagai berikut: a. Sekalian yang terjadi di dunia ini
sudah ada qadla’ Allah SWT yakni hukum Allah SWT dalam azali, bahwa hal itu
akan terjadi. b. Sekalian yang terjadi di alam ini buruk atau baiknya semuanya
dijadikan Allah SWT. Pendeknya nasib baik dan buruk semuanya dari Allah SWT dan
kita umat manusia hanaya menjalani takdir saja. c. Yang ada bagi manusia hanya
kasab, ikhtiar dan usaha. Manusia wajib berikhtiar dan berusaha. d. Pahala yang
diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah kaena karunia-Nya dan hukuman
yang diberikan kepada manusia adalah karena keadilan-Nya. Demikian kepercayaan
orang mu’min menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang bertalDian dengan rukun
iman yang (6) enam, yaitu : percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari qiyamat dan qadla’ qadar-Nya.
10. Allah SWT bersama nama-Nya dan sifat-Nya semuanya qadim, karena nama dan sifat itu berdiri di atas zat yang qadim, maka dengan demikian semua nama dan sifat Allah SWT adalah qadim, tidak ada pemulaannya.
10. Allah SWT bersama nama-Nya dan sifat-Nya semuanya qadim, karena nama dan sifat itu berdiri di atas zat yang qadim, maka dengan demikian semua nama dan sifat Allah SWT adalah qadim, tidak ada pemulaannya.
------------------
Akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah Bagian ke-2, silakan klik Beginilah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah (11-30) dan untuk bagian ke-3 (terakhir), silakan baca Ini Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah (31-51)